For what i feel, what i see, what i hear, what i dream of, what i used to be, what i would be. Here i am. Just take a deep breath, then read!

Monday, February 27, 2012

Biarkanlah..

Ada yang berbeda dari cara kita berjabat tangan kemarin. Ada rasa yang tak bisa kusampaikan ke kamu. Kamu rasa itu kah? Aku menjaga emosiku, tapi tidak denganmu. Ingin sekali kuraih dirimu, kupeluk, tanda sayangku, tanda terima kasihku atas semua pengorbananmu untukku. Tapi hati ini menahannya. Aku berhasil menghindarimu, meski rasanya canggung. Ada kata yang terucap, tapi dengar tidak hati ini keras sekali meneriakkannya?

Sadar gak kamu aku membuang pandanganku sewaktu kau menatapku? Ada senyum yang tak kubalas, yang kau berikan padaku. Hanya kata-kata dingin yang keluar dari mulutku saat kau ucapkan kelegaanmu. Entah kau menyadarinya atau tidak. Biar sajalah. Biar terus begini, biar aku berhasil menuntaskan misiku untuk memberi jarak antara kita. Bukankah begitu?
Read More

Sunday, February 26, 2012

butuh dua orang..

Butuh dua orang untuk sebuah perselingkuhan. Butuh api juga untuk bisa membakar rumah, juga butuh air untuk bisa meredamnya. Tapi, saya rasa kamu tidak sekalipun mencoba menawarkan api untuk saya yang terkena percikan api ini. Ya, saya mencoba merankasi setiap puzzle-puzzle yang bermunculan secara tidak sengaja, kemudian saya analisa meski hanya dalam bayang semu. Betul, kamu. Kecewalah saya!

Ah, Vel, sudah berapa kali kamu katakan kalau kamu kecewa? Lalu, pertanyaannya sekarang, adakah perubahan?

Hey, ingin sekali keteriakkan kata TIDAK tepat di telingamu. Dang! You got the point now? Well, hell I care now!


Biarin ajalah, dua kata penting yang selalu menjadi senjata saya untuk menjawab semua. Tapi ingat,


THERESIA VERONICA TIDAK PERNAH KALAH!!!



*evil smirks!
Read More

Friday, February 24, 2012

Nunga loja au, o Tuhan..

Nunga loja au o Tuhan di si ulubalang ari
Naeng tumibu au pajumpang rap dohot Ho di surgo i
Nunga bot mata ni ari, lam jonok nang ajalhi
Nunga loja au o Tuhan rade ma baen ingananki.

(Aku sudah lelah, ya Tuhan, di hari yang panas terik
Aku ingin cepat bertemu denganMu di sorga
Hari sudah gelap tanda ajalku sudah dekat
Aku sudah lelah ya Tuhan, sediakanlah tempat kediamanku)


Nang pe naung hudai hubolus hamoraon, hagabeon
songon ombun na mamolus sude do tinggal ambolong
Aha na tarboan ahu lobi sian uloshi?
Nunga loja au o Tuhan rade ma baen ingananki.


(Walaupun sudah kualami kulewati kekayaan dan kesuburan
seperti embun yang berlalu semua hilang lenyap
Apakah yang bisa kubawa selain dari ulos-ku?
Aku sudah lelah, ya Tuhan, sediakanlah tempat kediamanku)


Lam rambon simalolongku gok nang uban di ulungku
reung nang holi-holingku gale sude pamatangki.
Ndang be sai huparsinta leleng ari-aringki
Nunga loja au o Tuhan, rade ma baen ingananku.

(Mataku semakin kabur kepalaku penuh uban
Tulang-tulangku kering dan seluruh tubuhku lemah.
Tidak lagi kudamba agar lama hari-hari kehidupanku.
Aku sudah lelah, ya Tuhan, sediakanlah tempat kediamanku)



Gak tau kenapa, tiba-tiba kepikiran lagu ini. Pertanda kah? Hahaha. Gue inget waktu ompung boru meninggal, saat itu kaki gue lagi lumpuh, tapi gue paksain ikut ke Medan. Whooaaa, gue sedih kan nih jadinya. Masih kerekam jelas di otak gue, gimana isak nya gue waktu itu. Gimana isaknya mama, yang bikin gue gak sanggup ngeliatnya. Waktu acara kebaktian duka di rumah, gue duduk di samping peti jenazah ompung. Tuhaaan, gak bisa gue bendung perasaan gue saat itu. Tapi, mungkin itu yang terbaik untuk ompung, daripada sakit terus, kasihaan. Tapi, tetep aja, kenapa secepat itu? Beliau sangat membanggakan gue, Setiap telfon dari ompung, beliau selalu nanya gini :

Inang, boha kabar? Nga boha sikolam? Andigan ho wisuda? Molo wisuda ho, paboa ahu da, asa ro ahu to Jakarta. Tangiangkon ahu asa ganjang umurhu, asa boi hita pajumpang di wisudam.

Artinya kira-kira begini :
 "Inang (panggilan untuk anak), apa kabar? Udah gimana sekolahmu? Kapan kamu wisuda? Kalau wisuda nanti, kabari aku ya, supaya datang aku ke Jakarta. Doain aja supaya panjang umur aku, supaya bisa kita ketemu di acara wisudamu"


tes. yah, jatuh deh air matanya, padahal udah ditahan dari tadi


Ompung juga selalu titip pesan ke gue, supa gue selalu patuh sama mama papa, jagain adik-adik, harus rajin pulang ke rumah. Gue juga suka curhat tentang orang-orang yang lagi deket sama gue, tentang MB, tentang kuliah, tentang impian-impian gue, tentang perjalanan gue yang kemana-mana, tentang semuanya.


stooooooooop. udah gak kuat nih. matanya berat air. :(

Ya pokoknya gitu deh. Gue pengen banget ketemu ompung, gue rasa mama juga. Ah, kalo udah inget itu, rasaanyaaaaaa.. :(


Tapi, apa boleh buat, Tuhan sayang banget sama ompung.


Belakangan, gue sering kepikiran ini : Gue pengen cepet-cepet bertemu kalian semua di sorga. Tuhan, siapin tempat buat saya, ya! 

Oh iya, satu yang pengen Vero sampein. Pung, Vero sebentar lagi lulus, pung. Ompung nanti liat yah, nanti Vero kasih tau. Maaf, Vero jarang banget pulang ke rumah, pung. Hehehe, Vero juga udah jarang telfon ompung doli. Kemarin ompung doli baru pulang dari rumah sakit aja, Vero gak nelfon. Waktu Natal dan Tahun Baru kemarin, Vero gak ikut pulang kampung, jadi gak bisa ketemu ompung doli. Bilangin ke ompung doli, jangan sakit-sakitan mulu, katanya mau dateng ke wisuda Vero nanti, gimana bisa kalo sakit-sakitan begitu? Pung, kangen bangeeeeeet, pengen ngobrol. :(
Read More

Thursday, February 23, 2012

yang terasa semalam..

Apa yang saya rasakan tadi malam cukup buat saya ngeri..


Bisa dikatakan saya hampir mati tadi malam. Mati dalam artian sesungguhnya, yakni meninggal. Terlalu dini sih untuk menyimpulkan hal tersebut, tapi setelah browsing yang saya lakukan sesiangan ini, akhirnya saya bisa menyimpulkan hal itu. Ya, tengah malam tadi sekitar jam 2-an, ketika saya sedang rebahan di tempat tidur, tiba-tiba dada saya terasa nyeri. Sangat nyeri, menyebabkan saya kesulitan bernafas. Saya mencoba untuk menahan rasa sakitnya, dan berusaha menghirup nafas dalam-dalam. Failed. Saya malah makin gabisa nafas. Pandangan sekeliling gelap, kedua tangan saya gemetar. Sekujur tubuh saya kedinginan, dan tetap gabisa nafas. Akhirnya saya memutuskan untuk bernafas melalui mulut. Hahaha, saya merasa seperti sedang tenggelam di lautan lepas, megap-megap karena kehabisan nafas. Kemudian, saya mencoba tidur dengan posisi diagonal. Parahnya, tidak satupun yang sedang bersama saya saat itu, karena kondisinya saya sedang di kamar kosan. Teman sebelah saya pun sedang tidak berada di kamar.

Masih dalam posisi tersebut, saya meraih BB, dan mengirimkan BBM ke Jodi. "Jodi, gabisa nafas!!!", kata saya. Ah, tidak ada tanggapan, BB nya mati kayaknya. Akhirnya saya kirim BBM ke Tepi, yang kemudian tidak berapa lama dibalas olehnya. "At least, ada yang bisa gue kabarin tentang kondisi gue saat ini, jadi kalau entar ternyata gue kenapa-napa, seenggaknya ada yang jadi saksi terakhir", batin saya saat itu. Dan, kejadian ini berlangsung hingga hampir jam 4 pagi. Whooaaa, saya masih bisa bertahan ternyata. Puji Tuhan!!!


Berdasarkan informasi yang saya dapat sesiangan ini, bisa saya simpulkan kalau saya terserang angin duduk (jantung koroner). Terlebih, belakangan ini asam lambung saya memang lagi naik.


Baca ini deh, sepotong cerita yang saya dapat dari situs doktersehat.com



Ah, kenapa jadi (terlihat) penyakitan gini sih? Anw, gett well soon, Re! :)
Read More

Wednesday, February 22, 2012

Best of Me

The Best Of Me - Phil Perry

So many years gone still I remember
How did I ever let my heart believe
In one who never gave enough to me?

And so many years gone, love that was so wrong

And I can't forget the way it used to be
And how you change the taste of love for me

You were my one more chance I never thought I'd find

You were the one romance I've always known in my mind
No one will ever touch me more and I only hope that in return
I might've saved the best of me for you

And we'll have no ending, no, no, if we can hold on

An I think I've come this far because of you
Could be no other love but ours will do

You were my one more chance I never thought I'd find

You were the one romance I've always known in my mind
No one will ever touch me more and I only hope that in return
I might've saved the best of me for you

No one will ever touch me more and I only hope that in return

No matter how much we have to learn
I've saved the best of me for you




waiting for my free tickets of Java Jazz 2012.. and, will we come together? :p
Read More

Monday, February 20, 2012

tentang perkuliahan!

Mau tahu nggak?

Yang menjadi alasan gue dulu kenapa memilih Fakultas Ekonomi dengan jurusan Akuntansi, itu semua awalnya supaya gue bisa satu kampus sama dia, biar bisa satu gedung. Terlebih, gue juga mau menuntaskan pilihan pertama gue --yang ternyata gagal-- waktu SPMB dulu. Yup, dulu pas SPMB, gue memilih Akuntansi UI sebagai pilihan pertama, dan HI Unpad di pilihan kedua. Siapa sangka, gue malah lulus di pilihan kedua, which is gue harus hijrah ke Nangor saat itu. Pertimbangan punya pertimbangan, akhirnya gajadi lah gue ambil, karena tidak dapat dukungan penuh dari orang tua, karena Bandung itu bahaya buat gue. Hahahaha, sial!


Kini, gue udah di semester akhir bangku kuliah. Gak nyangka yah, udah lima tahun aja gue ada di UI. Sinting! Lama amat sih gue kuliah, selama itu juga gue ngembe. Orang gilaaaaa!
Sekarang yang ada di otak gue hanyalah gimana caranya gue bisa cepet lulus dari sini, dari kuliah ini. Gue bosen kuliah? Jangan salah! Itu bukan alasan gue. Kenapa gue pengen cepet-cepet, karena gue pengen segera sekolah lagi diluar, mau ambil Art --kalo bisa--, atau paling enggak ambil Bisnis atau Politik.


Jujur, semua ini tanpa pengaruh siapa-siapa. Dan tanggung jawab moral terbesar gue adalah, gue harus jadi contoh buat adik-adik gue, Sabrina dan Joshua. You have to know, si Rina aja udah pengen kuliah di UI ambil jurusan Akuntansi. Gila nggak tuh? Dia bilang, dia pengen kayak gue. Aduh maaaal! Gue sih nyaranin nya dia masuk Sastra atau Komunikasi aja, she's good at that.

Jadi inget dulu pas di awal kelas 3 SMP, si papah tiba-tiba nge-steer gue untuk ambil Sekolah Farmasi/Analis Kimis. Mau mati rasanya, gue gak suka. Tapi stelah gue liat referensi sekolah yang ditawarin papah, gue iya-iya in aja, CUMA KARENA ADA MARCHING BAND NYA!! Gila gak tuh?! Tapi, akhirnya gak gue ambil, karena ogah lah gue jd apoteker gitu. Bukan bakat. Hihihihi.

Terus pas mau SPMB, gue sempet bimbang sama jurusan-jurusan ini : Hukum, HI, Komunikasi, Sastra Perancis. Akhirnya malah gak ada yang kepilih satupun. Ya begitu deh gue.



Intinya, doain gue buat skripsi ya, manteman. :)
Read More

............

And, i should admit that i really hate this writing below me. Looks like 'anak ABG labil', huh? Weird. Whatsoever lah,tapi gue ngga akan nge-edit, buat apa juga? Yengga? :D
Read More

Tolong..

Tolong..


dengarkan aku,


jangan kecewakan aku,


bantu aku untuk percaya



karena aku,



cuma mau kamu...
Read More

Friday, February 17, 2012

dilema per-rambut-an

Sebenernya udah dari lama pengen punya rambut pendek lagi. Potong? Enggak? Potong? Enggak? Nyatanya, sampai sekarang rambutnya gak dipotong-potong. Lebih ke sangsi sih. Bahkan, poni yang udah sepanjang apa ini, bahkan udah nutupin mata, gak dipotong-potong karena emang sengaja pengen dipanjangin, tapi di satu sisi, pengen punya poni pendek. Fyuuuuh, kadang wanita -enggak semua ya? oke, ralat, gue!- selalu dipusingkan oleh hal-hal kecil ya. Ck!
Read More

Thursday, February 16, 2012

Selamat siang, kang!

Tadi pagi, gue menemukan kebodohan dalam diri gue. Jadi, tadi pagi jam 10 an, ada notifikasi masuk ke smartphone gue, isinya adalah : "AF has tagged you 2 photos"

Gue bukalah tuh fesbuk, wondering foto apa yang dia tag ke gue, jangan-jangan foto-foto kita waktu itu lagi. Jeng jeng, ternyata foto MBiC. Hahahahaha. Siyal! Udah geer aja gue. Terus, dalam hati gue -yang udah mulai kegeeran- bertanya-tanya, kenapa cuma gue doank yang tagged? Kenapa yang lain ngga, semisal Jodi atau Galih atau Ida atau siapapun yang ada di friends-list nya dia. Lagipula, foto MBiC itu udah lama, kenapa tiba-tiba baru nge-tag sekarang?  

Is it a sign that he's thinking of me at that moment? :D

Keisengan pun berlanjut, saya buka profilnya. Tadaaaa, kok banyak ucapan happy birthday? Eh, tunggu. Iya, dia ulang tahun ya bulan Februari. Oh iya, tanggal 2! Ah, gue lupa deh, gue udah ngucapin belum ya? Kayaknya udah deh., pikir gue. Eh, ternyata salah, dia ulang tahun tanggal 1 Februari ternyata. Hahahaha. Ternyata gue udah gak se-care itu berarti ya sama dia. I noticed his day, but i am forget.

Tunggu, 1 Feb? 1 Feb? Satu Februari itu hari Rabu, dan weekend sebelumnya gue kan abis bareng-bareng dia. Kok gue gak inget sih kalo dia mau ulang tahun? Terus, tiap hari setelah weekend indah itu, gue bbm an sama dia. Dari pagi saat gue mau berangkat ke kantor, sampe tengah malam gue mau tidur. Hampir tiap hari, kala itu. Ih ih, gue gak ngucapin ya?.  

Gue cek lah, BBM history chat gue dengan dia. Tanggal 1 Februari, gue memulai pecakapan jam 00.45, berlanjut sampe jam 3-an. Terus jam 9 nya, ketika gue mau jalan kantor, kita bbm-an, dia bilang dia masih begadang untuk ngerjain revisi artikel. Malemnya, dia bilang baru pulang ngantor, dan gue bilang gue lagi rapat. Lah? Gue kagak ngucapin, hahahha.

Hari berikutnya, gue liat history chat gue, gak ada pula. Yaudah, berarti gue emang beneran lupa. Haha. Geblek lo, Ve! Gak matter sih sebenernya, cuma gue jadi lucu aja.Happy birthday ya, kang! Telat parah ya? Sebodo teuing lah, yang penting ucapin. :D

  Eh, eh, gue liat di profilnya, ada tagg-an foto dari sang kekasih. Nampaknya mereka ngerayain harinya si akang di Sushi Tei Setiabudi, tapi di tanggal 2. 

Kok lo bisa tau, Ve? Hahaha, ya iyalah, my intuition leads.

Jadi, gue liat foto-foto itu, dan kayaknya gue kenal background-nya, padahal samar-samar gitu juga sih background-nya, tapi emang dasar feeling kali ya.

Cemburu ya, Ve?

Ah, setan lo! Kagak lah, masa gue cemburu? I am so over with that. Hahaha. Biasa aja kok. 


Ah, Bandung emang selalu punya cerita deh!



Terakhir, bbm yang masuk tadi malam : Ve, weekend ketemuan yok, saya ke Pusgiwa ya?

Latihannya di hockey, kakaaaaaakkk. :D
Read More

Apa sih asertif itu? Am i a kind of that?

Asertivitas adalah suatu kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain namun dengan tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta perasaan pihak lain. Dalam bersikap asertif, seseorang dituntut untuk jujur terhadap dirinya dan jujur pula dalam mengekspresikan perasaan, pendapat dan kebutuhan secara proporsional, tanpa ada maksud untuk memanipulasi, memanfaatkan ataupun merugikan pihak lainnya (Pratanti, 2007).

Katanya, seorang asertif itu cenderung punya ciri seperti ini :
  • Merasa bebas untuk mengekspresikan perasaan, pikiran dan keinginan
  • Mengetahui hak mereka
  • Mampu mengontrol kemarahan. Tidak berarti me-repress perasaan ini, akan tetapi mengontrol dan membicarakannya kembali dengan logis dan tidak dilandasi emosi semata.

Perilaku asertif
Menurut Pratanti (2007) sikap atau pun perilaku agresif cenderung akan merugikan pihak lain karena seringkali bentuknya seperti mempersalahkan, mempermalukan, menyerang (secara verbal ataupun fisik), marah-marah, menuntut, mengancam, sarkase (misalnya kritikan dan komentar yang tidak enak didengar), sindiran ataupun sengaja menyebarkan gosip. Menurut Lazarus (Fensterheim, l980) dalam Iriani (2009) pengertian perilaku asertif mengandung suatu tingkah laku yang penuh ketegasan yang timbul karena adanya kebebasan emosi dan keadaan efektif yang mendukung yang antara lain meliputi : menyatakan hak-hak pribadi, berbuat sesuatu untuk mendapatkan hak tersebut, melakukan hal tersebut sebagai usaha untuk mencapai kebebasan emosi. Seseorang dikatakan bersikap tidak asertif, jika ia gagal mengekspresikan perasaan, pikiran dan pandangan/keyakinannya; atau jika orang tersebut mengekspresikannya sedemikian rupa hingga orang lain malah memberikan respon yang tidak dikehendaki atau negatif (Pratanti, 2009).

Perilaku asertif merupakan terjemahan dari istilah assertiveness atau assertion, yang artinya titik tengah antara perilaku non asertif dan perilaku agresif. Orang yang memiliki tingkah laku atau perilaku asertif orang yang berpendapat dari orientasi dari dalam, memiliki kepercayan diri yang baik, dapat mengungkapkan pendapat dan ekspresi yang sebenarnya tanpa rasa takut dan berkomunikasi dengan orang lain secara lancar. Sebaliknya orang yang kurang asertif adalah mereka yang memiliki ciri terlalu mudah mengalah/ lemah, mudah tersinggung, cemas, kurang yakin pada diri sendiri, sukar mengadakan komunikasi dengan orang lain, dan tidak bebas mengemukakan masalah atau hal yang telah dikemukakan (Fitri, 2009).

Menurut Sukaji (1983) dalam Fitri (2009) perilaku asertif adalah perilaku seseorang dalam hubungan antar pribadi yang menyangkut ekspresi emosi yang tepat, jujur, relatif terus terang, dan tanpa perasaan cemas terhadap orang lain. Perilaku asertif merupakan perilaku sesorang dalam mempertahankan hak pribadi serta mampu mengekspresikan pikiran, perasaan, dan keyakinan secara langsung dan jujur dengan cara yang tepat. Perilaku asertif sebagai perilaku antar pribadi yang bersifat jujur dan terus terang dalam mengekspresikan pikiran dan perasaan dengan mempertimbangkan pikiran dan kesejahteraan orang lain.

Kebanyakan orang enggan bersikap asertif karena dalam dirinya ada rasa takut mengecewakan orang lain, takut jika akhirnya dirinya tidak lagi disukai ataupun diterima. Selain itu alasan “untuk mempertahankan kelangsungan hubungan” juga sering  menjadi alasan karena salah satu pihak tidak ingin membuat pihak lain sakit hati. Padahal, dengan membiarkan diri untuk bersikap tidak asertif (memendam perasaan, perbedaan pendapat), justru akan mengancam hubungan yang ada karena salah satu pihak kemudian akan merasa dimanfaatkan oleh pihak lain (Pratanti, 2007).

Orang yang memiliki tingkah laku asertif adalah mereka yang menilai bahwa oraang boleh berpendapat dengan orientasi dari dalam, dengan tetap memperhatikan sungguh-sungguh hak-hak orang lain. Mereka umumnya memiliki kepercayaan diri yang kuat. Menurut Rathus (l986) orang yang asertif adalah orang yang mengekspresikan perasaan dengan sungguh-sungguh, menyatakan tentang kebenaran. Mereka tidak menghina, mengancam ataupun meremehkan orang lain. Orang asertif mampu menyatakan perasaan dan pikirannya dengan tepat dan jujur tanpa memaksakannya kepada orang lain (Iriani, 2009).

Coba kamu jawab pertanyaan di bawah ini, karena ini dapat menjadi indikator asertivitas seseorang.
  • Apakah anda terbiasa mengekspresikan secara jelas perasaan atau pandangan anda pada orang lain ?
  • Apakah anda meminta tolong pada orang lain pada saat anda memang membutuhkan pertolongan ?
  • Apakah anda mampu mengekspresikan kemarahan atau pun rasa tidak enak anda secara proporsional pada pihak lain yang telah membuat kamu merasa sakit hati ?
  • Apakah anda suka bertanya pada orang lain pada saat menghadapi kebingungan ?
  • Apakah anda mampu memberikan pandangan secara terbuka saat anda merasa tidak sepaham dengan pendapat orang lain ?
  • Apakah anda sering berbicara di depan umum ?
  • Apakah anda mampu untuk berkata “tidak” pada saat anda tidak ingin melakukan pekerjaan tersebut ?
  • Apakah anda berbicara dengan sikap percaya diri, serta berkomunikasi secara hangat ?
  • Apakah anda memandang wajah lawan bicara anda pada saat anda berbicara dengannya ?

Perilaku asertif adalah kemampuan untuk mengemukakan pikiran, perasaan, pendapat secara langsung, jujur dan dengan cara yang tepat dan sesuai dalam penyampaiannya yaitu tidak menyakiti atau merugikan diri sendiri maupun orang lain. Beberapa aspek dari perilaku asertif, yaitu berusaha mencapai tujuan, kemampuan mengungkapkan perasaan, menyapa atau memberi salam kepada orang lain, menampilkan cara yang efektif dan jujur, menanyakan alasan, berbicara mengenai diri sendiri, menghargai pujian dari orang lain, penolakan, menatap lawan bicara, dan respon melawan rasa takut. Dari penjelasan di atas, kemungkinan perilaku asertif akan dapat mempengaruhi kecerdasan emosi (Retnaningsih, 2007).

Tips untuk berperilaku asertif yang dapat digunakan adalah (Pratanti, 2007) :
  • Tentukan sikap yang pasti, apakah anda ingin menyetujui atau tidak. Jika kamu belum yakin dengan pilihan anda, maka anda bisa minta kesempatan berpikir sampai mendapatkan kepastian. Jika anda sudah merasa yakin dan pasti akan pilihan anda sendiri, maka akan lebih mudah menyatakannya dan anda juga merasa lebih percaya diri.
  • Jika belum jelas dengan apa yang dimintakan pada anda, bertanyalah untuk mendapatkan kejelasan atau klarifikasi.
  • Berikan penjelasan atas penolakan anda secara singkat, jelas, dan logis. Penjelasan yang panjang lebar hanya akan mengundang argumentasi pihak lain.
  • Gunakan kata-kata yang tegas, seperti secara langsung mengatakan “tidak” untuk penolakan, dari pada “sepertinya saya kurang setuju..sepertinya saya kurang sependapat…saya kurang bisa…..”
  • Pastikan pula, bahwa sikap tubuh anda juga mengekspresikan atau mencerminkan “bahasa” yang sama dengan pikiran dan verbalisasi anda …Seringkali orang tanpa sadar menolak permintaan orang lain namun dengan sikap yang bertolak belakang, seperti tertawa-tawa dan tersenyum.
  • Gunakan kata-kata “Saya tidak akan….” atau “Saya sudah memutuskan  untuk…..” dari pada “Saya sulit….”. Karena kata-kata “saya sudah memutuskan untuk….” lebih menunjukkan sikap tegas atas sikap yang anda tunjukkan.
  • Jika anda berhadapan dengan seseorang yang terus menerus mendesak anda padahal anda juga sudah berulang kali menolak, maka alternatif sikap atau tindakan yang dapat anda lakukan : mendiamkan, mengalihkan pembicaraan, atau bahkan menghentikan percakapan.
  • Anda tidak perlu meminta maaf atas penolakan yang anda sampaikan (karena anda berpikir hal itu akan menyakiti atau tidak mengenakkan buat orang lain)…Sebenarnya, akan lebih baik anda katakan dengan penuh empati seperti : “saya mengerti bahwa berita ini tidak menyenangkan bagimu…..tapi secara terus terang saya sudah memutuskan untuk …”
  • Janganlah mudah merasa bersalah ! anda tidak bertanggung jawab atas kehidupan orang lain…atau atas kebahagiaan orang lain.
  • Anda bisa bernegosiasi dengan pihak lain agar kedua belah pihak mendapatkan jalan tengahnya, tanpa harus mengorbankan perasaan, keinginan dan kepentingan masing-masing.

Kategori perilaku asertif antara lain: pada prinsipnya asertif adalah kecakapan orang untuk berkata tidak, untuk meminta bantuan atau minta tolong orang lain, kecakapan untuk mengekspresikan perasaan-perasaan positif maupun negatif, kecakapan untuk melakukan inisiatif dan memulai pembicaraan. Bentuk perilaku asertif sebagai kecakapan, mengekspresikan emosi baik  secara verbal maupun non verbal. Ada 3 kategori perilaku asertif yaitu : asertif penolakan yaitu ucapan untuk memperhalus, seperti misalnya : maaf !, asertif pujian yaitu mengekspresikan perasaan positif, seperti misalnya menghargai, menyukai, mencintai, mengagumi, memuji dan bersyukur; ketiga adalah asertif permintaan yaitu asertif yang terjadi kalau seseorang meminta orang lain melakukan sesuatu yang memungkinkan kebutuhan atau tujuan seseorang tercapai tanpa tekanan atau paksaan. Selain ketiga hal tersebut, kemarahan juga termasuk salah satu kategori asertif. Dalam marah, orang menyatakan kejengkelan, ketidakpuasan atau ketidaksesuaian antara yang ia harapkan dengan kenyataan yang ia terima (Iriani, 2009). Keuntungan berperilaku asertif, dengan menyatakan apa adanya perasaan atau emosinya seseorang tidak akan dikendalikan orang lain, efektif dalam berinteraksi,  lebih dihargai orang lain, menjadi lebih percaya diri dan memiliki rasa puas
Read More

Tuesday, February 14, 2012

Where are you, Theresia?

And, you know what?

I am broken. Broken into single pieces, single particle. Ah, i am failed. I feel hurted. My fault? Yes, for sure. I am irritated. Am i too much? I dont even care. I really feel that way.

Then, i don't know, really don't know how to cure this. How to start again, from zero. poor you, Theresia!

Blame me. Blame me. Blame me. Yes, fool me! Then, what else? I kinda like dumb. Yuck! I am shamed of myself. Sheet! How can you do all those things, Velofa?

Shoot me. Shoot me. Shoot me. Kill me then. Arrgh!

So, where is the old Velofa? Where is the girl who used to achieved everything? Where's the girl who giving proud for others? All i knew now is YOU ARE FAILED, THERESIA!


I really blame myself back then. :(





Terusin aja, Vel. Begini aja terus, bodoh lo! Liat tuh, yang lain bisa survived, then why you failed?!
Read More

Monday, February 13, 2012

About 'Someone Like You'

Inilah rahasia ilmiah dari betapa disukai sekaligus "terasa menyentuh"-nya lagu Someone Like You milik Adele.

Di antara sekian penghargaan yang diraih penyanyi dan penulis lagu Adele Laurie Blue Adkins (Adele) dalam perhelatan Grammy Awards ke-54 hari ini, salah satunya adalah di kategori "Best Pop Solo Performance" untuk tembang hit Someone Like You. Sebuah lagu yang terasa begitu spesial bagi banyak orang, bahkan diakui bisa membuat air mata seseorang mengalir, atau malah menangis terisak.

Tapi, kenapa lagu tersebut bisa begitu "kuat" membuat air mata mengalir? Tiap orang mungkin akan punya alasan-alasan berbeda, walau mungkin juga ada yang sama. Kebanyakan orang mungkin akan mengutarakan alasan personal.

Namun, sebagaimana salah satu artikel di Jezebel, lagu Someone Like You ternyata disebut memang punya beberapa faktor (berbeda) yang mampu "mengalirkan air mata" pendengarnya. Berikut rangkumannya:

Pertama, berdasarkan riset dari psikolog John Sloboda, sebuah "alat" musik yang dikenal dengan appoggiatura --menggunakan nada yang menciptakan suara sedikit tak selaras dengan melodinya-- biasanya efektif mengeluarkan air mata pada pendengarnya. Martin Guhn, psikolog lainnya, menjelaskan kenapa hal itu bisa terjadi. "Ini (appoggiatura) menimbulkan ketegangan dalam diri pendengar. Saat nada kembali ke melodi yang ada, ketegangan itu reda, dan akan terasa lega," tulisnya.

Dengan demikian artinya, jika beberapa appoggiatura diletakkan di beberapa bagian, maka kita akan mendapatkan serangkaian "naik dan turun", yang pada akhirnya membuat otak kita cukup terpengaruh untuk mengeluarkan tangisan. Maka, masuk akal rasanya jika melihat bahwa Someone Like You memiliki serangkaian nada yang berfungsi layaknya appoggiatura. Plus, seperti dikatakan Dr Guhn, Adele mengeluarkan suara (vokal) dengan cara yang menciptakan lebih banyak lagi lingkaran "ketegangan" dan "kelegaan" itu.

Tapi, bukan hanya itu "senjata" di salah satu lagu terbaik Adele tersebut. Dr Guhn dan rekannya Marcel Zentner juga menemukan dalam riset mereka, bahwa musik yang menimbulkan perasaan merinding biasanya melibatkan "kejutan-kejutan dalam pola volume, timbre dan harmoninya". Dan jika diperhatikan, Someone Like You memang memiliki semua itu di sepanjang lagunya.

Menurut para psikolog, pola-pola yang tak terduga dalam karya musik itu menyebabkan sistem saraf simpatetik kita bekerja keras, dan tergantung konteksnya, otak kita lalu akan menerjemahkannya sebagai sebuah provokasi "senang" maupun "sedih". Lantaran lagunya Adele ini jelas-jelas memuat tema (cerita) yang menyedihkan, otak kita saat itu pun didominasi "kegelapan" (sedih) dan air mata segera mengalir.

Lantas, jika ia membuat kita sebegitu sedihnya, mengapa kita justru sangat menyukai lagu tersebut? Kemungkinannya adalah sama dengan alasan mengapa kita menyukai tangisan bahagia, yaitu: (lagu) itu memberi kita (pelepasan) rasa lega. Ilmuwan saraf, Robert Zatorre menemukan bahwa mendengarkan lagu-lagu yang penuh emosi dapat menyebabkan otak seseorang melepaskan (unsur) dopamine di pusat kesenangannya. Anda tahu, apa lagi yang bisa melakukan hal seperti itu? Seks, makanan enak, juga obat-obatan. Jadi, jelas ciri-cirinya bukan?

Berdasarkan temuan (penelitian) Dr Zatorre, seperti dimuat di Wall Street Journal, bahwa saat mendengarkan lagu yang penuh emosi, "Jumlah (aktivitas) merinding yang terlihat berhubungan dengan jumlah dopamine yang dilepaskan, bahkan ketika musiknya benar-benar sedih. Hasil ini memberi kesimpulan bahwa semakin banyak emosi yang diprovokasi sebuah lagu, baik itu yang membuat depresi atau menyenangkan, (maka) akan semakin sering kita ingin mendengarkannya."

Jadi, itulah kesimpulannya secara ilmiah. Adele dan lagu-lagunya, terutama Someone Like You, sepertinya termasuk semacam obat-obatan yang tak bisa kita tolak maupun hindari untuk dinikmati. Itulah kenapa seperti diucapkan dalam salah satu acara "Saturday Night Live", dia (Adele dan musiknya) cocok sekali (dipasangkan) dengan "hari-hari buruk" maupun "es krim".



I heard that you're settled down
That you found a girl and you're married now.
I heard that your dreams came true.
Guess she gave you things I didn't give to you.

Old friend, why are you so shy?
Ain't like you to hold back or hide from the light.

I hate to turn up out of the blue uninvited
But I couldn't stay away, I couldn't fight it.
I had hoped you'd see my face and that you'd be reminded
That for me it isn't over.

Never mind, I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you too
Don't forget me, I beg
I remember you said,
Sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead,
Sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead
 

You know how the time flies
Only yesterday was the time of our lives
We were born and raised
In a summer haze
Bound by the surprise of our glory days

I hate to turn up out of the blue uninvited
But I couldn't stay away, I couldn't fight it.
I'd hoped you'd see my face and that you'd be reminded
That for me it isn't over.

Never mind, I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you too
Don't forget me, I beg
I remember you said,
Sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead.

Nothing compares
No worries or cares
Regrets and mistakes
They are memories made.
Who would have known how bittersweet this would taste?

Never mind, I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you
Don't forget me, I beg
I remember you said,
Sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead.

Never mind, I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you too
Don't forget me, I beg
I remember you said,
Sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead,
Sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead.













via beritasatu.com

Read More

Senja itu hilang (dan akan datang kembali)

Tiga hari yang lalu, tepatnya hari Jumat petang, ketika gue keluar dari kosan menuju pintu Kukel, pelangi muncul dengan indahnya. What a sight! Stelah sekian lama gue gak pernah ngeliat pelangi di Depok. Seingat gue, terakhir kali gue ngeliat pelangi di Depok adalah setahun yang lalu, di jalanan Margonda, ketika gue berdiri di depan Mares. Itu! Terus, kemarin ngeliat lagi. Gak abis-abisnya gue cengar-cengir sendiri. Ih, cantik banget pelanginya, coba ngeliatnya berdua sama orang yang tersayang.  Hehehe

Ini sama kayak postingan beberapa waktu lalu, yang bilang kalau akan ada saatnya kok pelangi itu muncul. Ya, literally terbukti lah. Meskipun maksud gue bukan itu, tapi gue tahu itu pertanda buat cerita gue yang itu. Apa sih, Vel? Mulai deh, abege. Hahahaha

Senja Jumat petang kemarin itu indah, Orennya langit bikin gue cekikikan sendiri saking bahagianya. Kalau mau ikutin hastag #bahagiaitusederhana, gue mau ngetuit gini #bahagiaitusederhana ketika gue ngeliat pelangi bersama orang yang tersayang
Read More

Friday, February 10, 2012

And, I am failed!

Untuk pertama kalinya dalam sejarah saya menuntut ilmu di kampus biru ini, saya mendapatkan huruf merah di SIAK NG. Kecewa? Tentu. Entahlah apa yang saya lakukan hingga saya bisa menghasilkan itu.  Apalagi, mata kuliah yang tidak lulus itu membuat saya harus menunda waktu skripsi. Yap, Metode Penelitian Akuntansi.

Ini parah. Sebagai salah satu prasyarat pengajuan skripsi, saya tidak bisa lolos. Nilai saya bukan cuma sekedar C-, bahkan D. Parah sekali. Saya tahu betul apa penyebabnya. Ya, memang kesalahan saya, fatal. Saya tidak mengumpulkan tugas akhir penelitian. Kenapa? Karena memang belum selesai secara sempurna, baru 70%. Sebenarnya, bisa saja saya selesaikan, tapi pada waktu itu saya tidak fokus. Terlalu banyak yang saya harus kerjakan saat itu. Pekerjaan kantor, MBiC, serta tugas-tugas kuliah lain, yang sudah cukup membuat otak saya tidak bernafas untuk melanjutkan tugas akhir itu. Dengan pasrah, saya akui saya kalah.


Okay, after then, i should go on! Move faster than ever, Theresia! You gotta have it!
Read More

Beritahu aku apa artinya

Sebenarnya, apa itu perasaan? Keinginan? Rasa memiliki? Rasa sakit, gelisah, sesak, tidak bisa tidur, kerinduan, serta kebencian? Bukankah dengan berlalunya waktu semuanya akan seperti gelas kosong yang berdebu? Begitu-begitu saja, tidak istimewa. Malah lucu serta gemas saat dikenang.

Sebenarnya apakah pengorbanan itu punya harga dan batasan? Atau priceless, tidak terbeli dengan uang, karena kita melakukannya hanya untuk sesuatu yang amat spesial di watu yang juga spesial? Atau boleh jadi gratis, karena kita lakukan saja, dan selalu menyenangkan untuk dilakukan berkali-kali.

Sebenarnya apa itu 'kesempatan'? Apa makna dari sebuah 'keputusan'? Bagaimana mungkin kita terkadang menyesal karena sebuah 'keputusan' atas sepucuk 'kesempatan'?


Sebenarnya, siapakah yang selalu pantas kita sayangi?





Dia,
yang menunggu redanya hujan.
Read More

Thursday, February 09, 2012

Why you so far away?

Never feared for anything, never shamed but never free
A life that healed a broken heart with all that it could
Lived a life so endlessly, saw beyond what others see
I tried to heal your broken heart with all that I could

Will you stay ?
Will you stay away forever ?

How do I live without the ones I love ?
Time still turns the pages of the book its burned
Place and time always on my mind
I have so much to say but you’re so far away
Plans of what our futures hold
Foolish lies of growing old, it seems we're so invincible

The truth is so cold
A final song, a last request, a perfect chapter laid to rest
Now and then I try to find a place in my mind
Where you can stay
You can stay awake forever


Sleep tight, I’m not afraid
The ones that we love are here with me
Lay away a place for me cause as soon as i’m done 
I’ll be on my way to live eternally

How do I live without the ones I love ?
Time still turns the pages of the book its burned
Place and time always on my mind
And the light you left remains but it’s so hard to stay
When I have so much to say and you’re so far away

I love you
You were ready
The pain is strong enough despite
 
But I’ll see you when He lets me
Your pain is gone, your hands are tied

So far away
And I need you to know











I really mean this. Fyuh. :)
Read More

Anggaplah ini sebatas fiksi

Sudah tak terhitung, berapa kali aku bersin hari ini. Sudah berapa kali telinga ini berdengung. Benarkah aku sedang diperbincangkan, pikirku sore itu.

Terpaku aku pada layar komputer. Another overtime day, keluhku. Tapi, entahlah, apa yang sesungguhnya harus ku kerjakan. Kurasa pekerjaanku sudah selesai semua, lalu kenapa aku harus lembur? Bolehkah aku berkemas dan pulang? Atau aku harus terduduk disini hingga larut menyambut?

Kulayangkan mataku keluar menatap jendela. Dari ketinggian lantai 9, terlihat jelasa jalanan Gatot Subroto yang masih macet, tapi indah. Indah, karena lampu-lampu kota. Kenapa ya? Aku selalu suka malam. Tampak tenang, damai, indah. Cuma di malam hari kan kita bisa lihat bintang? Cuma di malam hari lampu-lampu kota itu dinyalakan. Cuma di malam hari, lampu-lampu gedung pencakar langit berwarna-warni. Cuma dilangit gelap, semua terlihat memancarkan sinarnya.
Kembali aku menatap setiap sudut ruangan, cuma ada aku dan dua orang karayawan lainnya yang juga tampak sibuk dengan jendela komputernya. Apa yang mereka kerjakan? Apakah mereka juga sedang menulis catatan harian sepertiku? Ataukah mereka sedang mengintai idola mereka lewat jejaring sosial macam twitter atau facebook? Apa mereka sedang membuka situs jual-beli barang murah, seperti kaskus? Atau mereka memang sedang benar-benar mengerjakan tugas kantor? Hahahaha, aku tidak mau ambil pusing tentang itu.

Belakangan ini aku selalu merasa lemah,. Aku sakit sepertinya. Semalam, ketika aku masih di kantor, aku bercakap dengan ibu melalui telepon. Aku mengadu: "Aku sakit, Ma!". Lalu ibu menyuruhku sesegera mungkin untuk pulang kerumah, supaya kami bisa berobat ke dokter, karena ternyata adik perempuanku, Sabrina, juga sedang sakit. Ah, kompak sekali kami! :)

Lalu, aku mengirim pesan kepada dia.
V : Rin, kayaknya Sabtu kita gabisa jalan deh, saya ada acara. Gue lagi sakit nih, cuy. Lo juga ya? Cepet sembuh yooo..
R : Emang ada acara apa lo? Lo juga sakit ya? Cepet sembuh juga yah. Oia, kok kita bisa barengan gini yah sakitnya? Udah gitu jenis penyakit kita sama lagi. Hehehe
V : Itu dia! Makanya gue gak pulang ke rumah, yang ada nanti di kamar, kita uring-uringan bareng, gak ada yang bisa ngelayanin. Kasian kan nanti orang rumah repot, ngurusin dua orang yang sakit begini. Hahahaha

Aduh. Saya jadi rindu. Rindu orang rumah. Saya benci hari ini, saya masih belum bisa meredam emosi saya. Maaf ya. Mungkin ini faktor tekanan pekerjaan. Yasudah lah. Hidup harus tetap berputar, toh?

Read More

God says,

Tuhan tidak menjanjikan langit selalu biru, bunga tetap mekar tanpa layu dan kesukaan tanpa air mata. Namun Tuhan berjanji akan senantiasa menyertai dimanapun dan bagaimanapun kita. (Matius 28:20)

Ini sms dari Ka Lisbet, sepupu saya. Kakak ini selalu rajin mengingatkan saya akan firman Tuhan. Kadang saya merasa malu sendiri, ketika saya tidak sempat bercengkerama dengan Tuhan. Maaf, Tuhan.
:(
Read More

Untukmu, yang tak terucap..

Halo teman,

Apa kabarmu hari ini? Baik-baik saja kah? Agak rancu sebenarnya aku menanyakan ini padamu, padahal baru saja beberapa jam yang lalu kita bertemu. :)
Lalu, apa yang kamu lakukan setelah perpisahan kita tadi pagi? Ah, teman! Kenapa aku cenderung tidak mengenalmu. Kenapa belakangan ini rasa tentangmu makin mencuat ke permukaan. Tentang rasa khawatirku. Kamu merasakannya, tidak?

Tentang pertanyaanku yang sempat kuceritakan padamu itu loh, ingat? Ku yakin kau masih ingat. Iya, tentang itu, yang masih terus membelengguku. Aku menghargai jawaban dan penjelasanmu waktu itu, aku juga mencoba untuk percaya kok. Tapi, kadang aku dihadapkan dengan pernyataan "tidak-ada-yang-tidak-mungkin".
Kamu tahu, nggak? Tentang hal itu, aku terus-terusan berusaha untuk selalu berpikir positif. Untuk setiap tingkah anehmu, aku mencoba untuk mengasumsikan bahwa itu adalah hal lain, bukan hal yang ku khawatirkan. Teman, kamu harus tahu ini, ternyata mencoba untuk berpikir positif itu juga menguras tenaga loh, sampai kadang aku berpikir 'Ah, syit! Capek gue lama-lama'.

Begitulah. Oh ya, aku mau cerita sedikit tentang keraguanku. Mungkin yang kamu tahu, rasa ini belum lama muncul. Tapi, jauh dari itu, aku sebenarnya sudah menyimpan pertanyaan ini sejak lama, sejak setahun yang lalu. Memang, baru-baru ini saja aku mempertanyakannya kepadamu. Hehehhe, maafkan aku ya yang terlalu curiga terhadapmu.

Kamu tidak mau menanyakan kenapa aku begitu seragu ini? Oke, baiklah! Tanya atau tidak, aku akan memberikan alasannya.

Pertama, aku tidak mau kamu sama seperti punyaku yang terdahulu, yang kamu sendiri sudah tahu siapa. Kedua, harusnya kamu sudah paham betul tentang aku, yang tidak suka kepura-puraan, yang jauh lebih menghargai kejujuran meskipun kadang tidak selalu menyenangkan. Seharusnya kamu sudah paham betul bagaimana aku. Ketiga, aku gak mau kamu seperti itu. Aku sungguh akan sangat menyesali diriku kalau kamu seperti itu. Keempat, kalaupun memang firasatku benar, tolong katakan kepadaku. ;)

Sehingga untuk keempat alasan itu, aku terus berusaha menjagamu. Apa kamu sadar akan hal itu? Bukan karena hal lain, yang kamu pikirkan. Oke, mari kita sejenak menghitung kebersamaan kita. Satu bulan? Dua bulan? Satu tahun? Dua tahun?Hei, sudah hampir empat tahun loh. Tapi, di tahun keempat ini, semua tentangmu menjadi abu-abu. Aku suka warna abu-abu, tapi tidak dengan ini. Lebih baik kita perjelas apa warna kita.
Yang aneh adalah, setiap aku bersamamu, raguku mereda. Aduh, teman. Apa sih ini sebenarnya? Kalau saja otakku dibedah, kamu harus lihat semua skema yang ada di dalamnya. Otak ini rapih menyimpan semua skema itu, tapi ragaku kesulitan untuk mengungkapkan dan menerapkannya.

Aku sendiri pun tidak tahu sesungguhnya apakah aku seorang ekstrovert atau introvert. Setahuku, aku tidak mudah menceritakan masalahku secara gamblang kepada semua orang. Tetapi aku, adalah seorang yang selalu mendengar semua keluh yang lain, termasuk kamu. Aku tahu, aku pasti menyebalkan ya? Memang! Aku, seorang yang keras kepala, yang hanya mampu memberikan solusi untuk semua masalahmu, tapi aku sendiri belum (aku menghindari kata tidak) mampu melakukan solusi itu untukku sendiri. Ya, seperti katamu.

Tapi, teman. Kamu sadar? Kamu juga begitu menyebalkan, sehingga tidak jarang aku marah padamu. Ayo dong, berterus-teranglah padaku. Nanti, aku juga akan berterus terang kepadamu. Bagaimana?

Oke, baiklah. Aku mengalah. Aku tidak bisa terus-terusan menuntutmu seperti ini, biar aku yang memulai. Aku akan hentikan ini. Akan akan mencoba untuk tidak mempedulikan segalanya. Aku abaikan dirimu, aku abaikan semua tentangmu. Aku akan mencoba mengacuhkanmu, sehingga dengan begitu aku tidak perlu se-khawatir itu tentangmu. Bagaimana?

Aku memang tidak yakin bisa melakukannya sih, tapi tak ada salahnya jika aku mencoba. Kamu mau membantuku?


Bawa aku dalam doamu ya.. :)










yang mencoba melepaskanmu,
aku.
Read More

Wednesday, February 08, 2012

In the middle of a thing named 'stress' (part II)

Yes, i am here.

Since last night, i am getting worse, ergh! Sore throat, little cough, nausea, and fever, that's all what i felt all day long. Gatau nih, gue mau sakit kayaknya. Padahal hari Sabtu udah TC, dengan kondisi gue yang kaya gini, dan tuntutan TC yang kenceng banget, gue takutnya gue collapsed.
Gue masih dikantor saat gue posting ini. Yap! Beberapa minggu ini gue lembur, dan it's my stress-maker. Bukan karena kerjaannya, somehow atasanlah yang bikin semua jadi rumit. Gue ngomong gini bukan bermaksud untuk menyalahkan atasan, tapi lebih ke pribadi (perilaku) masing-masing orang dalam menanggapi masalah. Ternyata, tingginya jabatan belum cukup mampu memastikan bahwa seseorang bisa berpikir secara futuristik. Saya, yang memang belum ada apa-apanya, ternyata tidak cukup dibantu dengan adanya atasan. So, what is boss' function, anyway?

Beliau bilang begini: "Saya tidak akan mengajari kamu, saya gak akan nuntun kamu, ngedikte kamu bla bla bla.."
As time goes by, beliau memang tidak pernah mengajari saya, tapi tuntutan yang ditujukan kepada saya terlampau banyak. Saya merasa ada yang salah disini, kian lama, saya merasa beliau hanya memikirkan apa yang 'sreg' menurutnya, tanpa memikirkan apakah yang 'sreg' dimatanya, juga 'sreg' di pikiran orang banyak. Kadang saya berpikir, kalau semua saya yang mengerjakan, lalu apa tugasnya? Sehingga, pada akhirnya, saya berprasangka negatif kepada beliau. Seharusnya, beliau bisa dong mentransfer apa yang dia ingini, harusnya dia bisa ngajarin saya, sesuai dengan jabatannya, bukannya justru malah melimpahkan semua tanggung jawab seorang atasan. Saya digaji untuk mengerjakan pekerjaan saya sebagai staf, bukan untuk mengerjakan semua tanggung jawab Bapak, kecuali kalau saya boss-nya. Bagaimana?


Mungkin saya yang paling tangguh, karena sebelumnya tidak ada satupun karyawan yang se-tough saya, itu opini karyawan yang lain. Sayapun sebenarnya lama-lama muak dengan ini semua. Saya perfeksionis, dan egois. Saya akan melakukan apa yang menurut saya benar, tapi bukan berarti saya tidak bisa diatur. Tapi kenapa yah, i am so over you, hey boss. You're not my all. Lo cuma atasan gue, yang sejak dulu hingga sekarang nampaknya belum sepenuhnya memahami bagaimana cara memperlakukan dan menghargai pekerjaan staff dengan baik. Saya, sebagai manusia biasa, mengkomparasikan para atasan di divisi saya, dan damn! he's the worst. I am so sorry, but everyone knows it, trust me!



So, what should i do then to heal this stress? God damn it!
Read More
Written by tvelofas. Powered by Blogger.

© Je Suis Moi ♥♥, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena