For what i feel, what i see, what i hear, what i dream of, what i used to be, what i would be. Here i am. Just take a deep breath, then read!

Wednesday, July 25, 2012

Brass Warming-Up

Reposted from : Marko S Hermawan

Biasanya pemanasan dimulai dari nada panjang skala do, berdurasi 4 sampai 8 ketuk setiap nadanya, dilanjutkan staccato skala do, dan lip slur. Mari kita telaah satu per satu pemanasan tersebut.

Long tones
Disebut juga nada panjang. Nada panjang bukan saja berarti pencapaian nada harus sesuai dengan ketukan yang dituju (4 atau 8 ketuk), namun juga pengaturan nafas yang sedemikian rupa sehingga kualitas dan intensitas suara merata sepanjang ketukan itu. Kebiasaan yang terjadi di beberapa brass section adalah, ketika nada pertama ‘do’ dibunyikan, maka tidak semua alat membunyikan secara serentak, terkadang ½ ketuk setelah dimulai, dan bahkan nadanya juga bukan nada ‘do’. Mengapa demikian? Ada 2 teknik yang perlu diperhatikan:


A. JANGANLAH MULAI DENGAN MENIUP NADA ‘DO’.



Kondisi paru-paru, tenggorokan, diafragma, dan bibir belum fleksibel untuk memulai meniup. Lakukan pemanasan nafas terlebih dahulu. John Ericson (2002) mempunyai tips yang cukup efektif dalam melatih pernafasan. Dia mengatakan kemampuan diafragma untuk menampung udara hanya 75% saja, dan untuk memaksimalkannya membutuhkan latihan otot diafragma dan otot-otot disekitar tulang iga untuk berkembang.

Teknik latihan (gunakan metronome):
- Tarik nafas 4 ketuk
- Tahan nafas 4 ketuk
- Buang nafas 4 ketuk
- Istirahat 4 ketuk
- Mulai lagi dengan tarik nafas, begitu seterusnya
- Lanjut ke 6 dan 8 ketuk masing-masing

Dr. Bradley Ulrich dalam buku “Building a Better Trumpet Section” (2001) dari Jupiter Music menambah latihan nafas menjadi:
- Exercise No. 1
- 4 ambil nafas, 4 buang nafas (ulangi)
- 2 ambil nafas, 2 buang nafas (ulangi)
- 1 ambil nafas, 1 buang nafas (ulangi)
- rest
- Exercise No 2
- 4 ambil nafas, 4 buang nafas (crescendo saat buang nafas)
- 4 ambil nafas, 8 buang nafas (crescendo saat buang nafas)
- 4 ambil nafas, 12 buang nafas (crescendo saat buang nafas)
- rest
- 2 ambil nafas, 4 buang nafas (crescendo saat buang nafas)
- 2 ambil nafas, 8 buang nafas (crescendo saat buang nafas)
- 2 ambil nafas, 12 buang nafas (crescendo saat buang nafas)
- rest
- 1 ambil nafas, 4 buang nafas (crescendo saat buang nafas)
- 1 ambil nafas, 8 buang nafas (crescendo saat buang nafas)
- 1 ambil nafas, 12 buang nafas (crescendo saat buang nafas)

Fokus perhatian:


  • Perhatikan postur tubuh, jangan biarkan bahu pemain terangkat saat mengambil nafas. Ini berarti dia masih menggunakan nafas ‘paru-paru’.
  • Dalam keadaan berdiri tegap, suruh tiap pemain memegang perut. Saat mengambil nafas, rasakan perut mereka kembang/kempis.
  • Pada saat mengeluarkan nafas, jangan biarkan leher dan bibir tegang, agar jalur udara benar-benar keluar seutuhnya dari paru-paru.
Filosofi latihan:
  • Terangkan kepada mereka, dengan latihan sepertinya ini akan terbiasa menggunakan nafas ‘perut’ dalam meniup, ketimbang nafas ‘paru-paru’. Dan tenaga untuk meniup semakin kuat.
  • Atur nafas agar semakin panjang nafas yang dikeluarkan, kekuatan atau intensitas nafas sama sepanjang ketukan.

B. JANGANLAH MULAI DENGAN MENIUP NADA ‘DO’ LAGI.

Loh, jadi kapan kita bisa mulai meniup ‘do’? Ada suatu ketika dimana saat pemain meniup ‘do’, suara yang ditimbulkan adalah ‘twa-twa’ (Ericson, 2002) – atau nafas dulu yang keluar sebelum nada. Maka efek yang ditimbulkan adalah setiap ketukan 1, suara tidak timbul secara serentak. Dr Bradley Urich (2001) menyebutkan alasannya antara lain:
  • Nafas yang dipakai pemain kurang mencukupi ke dalam alat.
  • Posisi gigi terlalu rapat, jarak yang ideal adalah sama dengan menggigit kuku anda
  • Bibir terlalu tegang. RELAX!
Teknik latihan:
  1. Bila suara ‘twa’ timbul di nada ‘do’, jangan lanjut ke nada ‘re’. Ulangi lagi nada ‘do’ 4 ketuk, sampai semuanya tidak ada kesan ‘twa’ saat meniup.
  2. Lakukan teknik ‘baps’ (Ericson, 2002), dimana pemain akan bermain nada pendek dulu, seperti aksen, kemudian baru diikuti nada panjang. (DO’…… Dooooooo)
Fokus perhatian:
  • Terkadang saya menggunakan artikulasi ‘Ta’ setiap tiupan pertama, agar ketukan setiap pemain sama, namun sebisa mungkin jangan ada unsur ‘aksen’ dalam nada itu.
  • Tambah nafas perut lagi agar, suara ‘twa’ tidak timbul
Filosofi latihan:
  • Terangkan kepada mereka, suara ‘twa’ akan merusak ketukan pertama, lagu, dan kejernihan suara. Ubah suara ini sedini mungkin sejak latihan pemanasan.
Kesimpulan
Beberapa hal yang harus diperhatikan selama latihan pemanasan bagi seorang pelatih adalah:
  1. Ubah persepsi ‘ritual formal’ yang membosankan menjadi suatu latihan detail yang berpengaruh pada aplikasi lagu.
  2. Temani atau ikuti perkembangan pemanasan. Jangan tinggalkan field commander saat mereka sedang pemanasan. Justru saat ini dipergunakan pelatih untuk membenarkan detail bermain setiap pemain.
  3. Jangan biasakan meniup skala ‘do’ sampai habis saat pemain mulai kehilangan konsentrasi, dalam arti ‘twa’ semakin banyak, pemain melirit kanan kiri, posisi hornline yang semakin tidak terarah. Berhenti saat itu juga dan ulangi skala ‘do’ lagi, sampai semuanya bisa fokus.
So, ini baru bagian pertama dalam sebuah pemanasan awal, dan masih banyak hal yang bisa membuat pemanasan ini terasa ‘indah’.



Yuk, bikin kurva, kita pemanasan!















Reference:
Ericson, John Q, Associate Professor of horn at Arizona State University, Notes on Breathing and Use of Air, issue of the Texas Bandmasters Association Journal, June, 2002
Ulrich, Bradley P, Professor of Music, has taught trumpet at Western Carolina University since 1989, Building a Better Trumpet Section, Jupiter Education Services, 2001
Read More

Tuesday, July 24, 2012

Koh Phi-Phi Island Photostory (2/2)


Nah, inilah disini. Koh Phi Phi National Park. Sebelum menjelajah lebih dalam ke Taman Nasional ini, ada baiknya kita berenang dulu. Yuhuuuu~


Lihat! Menghitam lah saya dan teman-teman. Tak apaaa, yang penting semua senaaang.

tanpa pelampung, ditengah ombak, si Aji masih bisa motretin, kami masih sempet gaya. mameen~

Setelah puas berenang-renang di Maya Bay. Kita mengitari Taman Nasional Phi-Phi. Sayang, banyak foto-foto yang damaged. Jadi, gagal posted. Juga beberapa video kami selama disana. :(
Oke. Lupakan. Setelah ini, kami sekapal langsung cus ke Monkey Island. Yap, disini banyak banget monyet-monyet. Kebanyakan dari mereka, liar. Gue sendiri pun sebenernya gak begitu tertarik sama Monkey Islands ini, isinya monyet semuaaa. Tapi, eh, tapiii.. Disini tebingnya bagus-bagus loh. Karena si monyet-monyet ini hidupnya di tebing, makanya tebing-tebingnya tinggi, dan shaping nya bagus.








Pulang dari sini.. Kita langsung makan siang di Phi-Phi Island. Cus!
Makan siang ini emang bagian dari rangkaian tour Phi-Phi Island kami. Jadi, di awal (after bargaining), kami membayar 1000 BHT per orang untuk bisa bergabung dengan tur ini. Tur ini berlangsung selama 12 jam. Semua biaya sudah all-in, including all-you-can-eat lunch, peralatan snorkeling + diving.







Kayaknya si Dimas udah kliyengan deh gara-gara laper. Sabar ya Dim, Aji sama Aya lagi antree makanan tuh.



gue, beserta kantongan putih perintilan kamera

Dari segala macam makanan ada semua. European-to-Asian kind of dishes. Spaghetti, tomyam, semangka, daging-dagingan, ikan-ikanan, begah! Setelah kenyang, kita lanjut snorkeling di Phi-Phi Dooooooon~



Di tengah snorkeling, si Aya merintih-rintih sakit perut gara-gara kebanyakan makan. Huahahahha. Ada tuh videonya, tapi sayang gabisa dilampirkan disini, gagal mulu.

Snorkeling-an setengah hari-an, bikin jiwa segar. Setelah refresh, mari kita pulang ke daraat!



penampakan speed boat kami

Snorkeling-an setengah hari-an, bikin jiwa segar. Setelah refresh, mari kita pulang ke daraat!


Back to the city!
Jadi, kalau boleh dirinci, perjalanan kami yang-hampir-12-jam-an ini adalah seharga BHT1000, setara dengan 290 ribu rupiah. Rutenya : Hotel - Chalong Bay Harbor - Loh Samah - Phi-Phi Ley - Viking Cave - Pi Leh Cave - Monkey Islands - Phi-Phi Don - Maya Bay - Khai Nok Island.


Cerita yang lain, ditunggu ya..







"Travelling is not about the destination, it is about the way how we face the life amazingly.." - TVS
Read More

Koh Phi Phi Island Photostory (1/2)

Oke. Sebelumnya, mohon maaf, karena ini adalah postingan masa lalu yang baru sempat dikerjakan sekarang. Udah kesimpen di draft berbulan-bulan, cuma nyatanya rasa males emang berhasil menjadi juara bertahan. Namanya juga Phi-Phi Island, yang it took place in Thailand lah ya. Bersama siapa? Nanti lihat aja foto-fotonya. Mau gue buat semacam photo-story, kalo nanti ternyata jadinya bukan kayak photo-story, ya anggap aja itu photo-story. Hahahhaa, maksa! Cus lah!

Sebelumnya, dari hotel tempat kami menginap, kami dijemput dengan menggunakan van menuju Chalong Bay Harbor. Lumayan lah, menghabiskan waktu sekitar 20 menit. Lalu disana, kami antre untuk menaiki kapal menuju Maya Bay. Ada dua pilihan, dengan menggunakan kapal ferry dengan muatan 200 orang dan memakan waktu dua jam, ataaaauuu... dengan speed boat bermuatan 30 orang dengan waktu 45 menit saja. Meskipun agak mahal, ya saya pilih yang kedua..

kegirangan liat pantai. lihat aja cengiran sama glasses-nya
Ini waktu di boat mau ke Maya Bai.Pol kan, apalagi kacamatanya. Nama kapalnya: Sea Angel Speed Boat. Note to you, gue duduk di bibir speed boat, paling ujung jung jung, di hadapannya langsung teluk luas plus tebing-tebing tinggi. Wooohoooooo~ Oia, gue udah bilang belum kalau di seberang gue itu ada segerombolan turis-turis India (yang kesenengan kalo lihat gue, bawaannya pengen ngajak aca-aca) LOL.

Itu yaaa, gendutnya kok gak ilang-ilang sih. Pffffft!

Aji, Dimas, beserta boat-boy. Lihat, si Aji masih aja pake baju MB (lihat logo Jupiter dilengannya)

Masih di boat menuju Maya Bai. Agak kasian ya, wan-kawan, melihat foto ini, dimana Aji sama Dimas berusaha menarsiskan diri tanpa bantuan siapapun. Si pink-boat-boy udah siap-siap gaya, barangkali gue kena jepret juga, pikirnya.



Wei.. Weii... Kameranya di belakang, kenapa lo pose ke depan, Dims? Hhahaha. Lihat cara gue memegang kamera itu, antara deg-degan sama pengen ngelempar ke laut. Sebel banget lagian, speed kapalnya kenceng banget sampe airnya nyiprat-nyiprat ke dalem. Alhasil, kita (baca: gue dan Aya) sibuk menyelamatkan perintilan-perintilan dokumentasi, ditambah goncangan-goncangan maha dahsyat gara-gara ombaknya yang sangat besar. Alhasil, kejedot sana kejedot sini. Orang hamil sangat tidak boleh menaiki kapal ini, daripada nanti kenapa-kenapa.


Penampakan ketika hampir mencapai Maya Bay. Tebingnya tinggi-tinggi, coy. Oia, kalau kalian ngeliat ada sewek di pinggiran foto ini, itu namanya Tsu, turis juga sama kayak kita, dia orang Cina yang kuliah di Australia. Lupa, siapa namanya, ekekekekk.


Ini adalah salah satu gua yang dapat ditemui saat perjalanan menuju Maya Bay. Namanya, Viking Cave. Kalau ada kapal menepi kesana, pasti burung-burung di dalamnya pada berkeliaran keluar dari dalam, mengudara. Cantik!

Disitu ada gua-gua yang isinya burung-burung cantik.



Tebing-tebing macam ini juga banyak ditemukan di Halong Bay, Vietnam. Udah kesana? :)

 
Bentar lagi kita sampai di Maya Bay
Add caption

Kenapa siiih kenapaaa? Padahal background-nya ciamik, tapi kenapaa yang kepotret hanya bando saya sajaaaaa... Jahat! *drama episode 101*

Me and my watermelon-glasses, while Aya with her bicycle-glasses. Cool, na? :p

Si pink-boat-boy yang tadi sempet foto bareng Aji-Dimas, sekarang udah bersiap-siap kembali bekerja. Mempersiapkan jangkar dkk supaya nanti kapal ini bisa bertengger.

Thank God i've been there. :)

Selain kapal penumpang, banyak juga loh nelayan yang mancing ikan disini. How cool they are, bisa mendayung sejauh itu!

Namanya Miss Joanna
Hey.. Hey.. Hey.. Here is our tourist guide, named Jo! Katanya sih namanya Miss Joanna. Hehehhe. He's super fun! Lucunya ngalahin Asmuni Srimulat. That's how a tourist guide shud be. Ngga ngebosenin, kooperatif, yang paling penting, harus bisa berkomunikasi dan ngertiin maunya para turis. Yengga, mas?

si tourist guide nya demen banget ngegodain para Indian itu. Bleh!



 Nah, inget cowok-cowok India yang tadi sempet gue singgung diatas? Here are some of them. Lupa aja gitu siapa nama-namanya. Yang gue inget, dia sempet nawar-nawarin kacang khas India yang katanya cuma ada di India. Pas gue liat, ini mah kacang telur yang di Jakarta juga banyaak. Tapi, emang rasanya beda sih, yang punya India ini rasa kare, kecut-kecut gitu. :D
Setelah kenalan dan ngobrol-ngobrol, emang dasar turis yaa.. Dia bilang kapan-kapan mau ke Indonesia, ketemu gue dan teman-teman lagi. Preeeeet! Hahahhaa.. Mereka juga bilang, kalo nanti ke India, lebih tepatnya Delhi, boleh banget kok nginep di tempat salah satu dari mereka biar bisa irit budget. Hmmm, i'd like to, buuuuut, let me think later, dudes! Hahhahaa






Prikitieww.. Now, we're arrived! Foto kaki di pasir putih dulu lah ya sebentaaar.. :))
Read More

Monday, July 23, 2012

Stereotype-an banget sih..

Stereotype itu susah yah ngilangin nya. Misal, sekali kita ketemu sama orang yang jahat, sebaik apapun itu orang, pasti yang keingetan di kepala ya yang jahatnya. Sekali kita ketemu sama orang yang doyan makan, se gak mood apapun dia untuk makan, tetep aja dia si-doyan-makan. Sekali kita ketemu sama orang caper, mau dia ngapain aja, pasti kita ngejudge nya dia caper.

Makanya, berusaha lah untuk menciptakan perilaku baik di kali pertama kita jumpa. :)
Read More

Thursday, July 19, 2012

Popped up..

So, can somebody tell me how to get things back the way they used to be?
Read More

Wednesday, July 18, 2012

Melangkah lagi..

berbekal memori, saya meninggalkan masa lalu. apapun itu, sudah seharusnya saya beranjak dari posisi nyaman ini. menjadi tidak nyaman? mudah-mudahan itu hanya sementara. meskipun setelahnya, rasa kikuk ini tidak pernah absen saat bertemu.

ada pilihan, ada yang harus dilakukan. apapun, pasti ada resiko nya.

detik kemarin, saat semua selesai, ada rasa lega dalamku atas kejujuran mu. kecewa, mungkin. kamu dengannya, aku dengan hidupku. toh, masih banyak yang lain yang bersamaku disini.

tidak ada yang salah dengan pilihanmu. begitupun pada keputusanku. baiknya kita tulus atas perasaan kita. mungkin saat ini kamu bukan yang terbaik, begitupun aku. kalau di masa lalu kita saling melengkapi, dan di masa ini kita berjalan sendiri-sendiri, itulah hidup.

yang perlu kita perjuangkan sekarang adalah impian kita. semoga di masa depan kita bisa memberi yang terbaik. amin.
Read More

Tuesday, July 17, 2012

How if this happened in '45?

@sutansjahrir: Just heard the news at BBC. Japan surrenders themselves to Alliances. W00t!

@wikana: @sutansjahrir - SRSLY?


@darwis: @sutansjahrir - Yea. Heard it too @ BBC. Kewl.

@sutansjahrir: @wikana - Yep. Tune your radio to BBC.

@wikana: Just heard the news at BBC. T3H NEWS. W00T!

@darwis: That atomic bomb should be helluva gigantic huge.

@chaerulsaleh: @wikana @sutansjahrir - Yep. Just now.

@chaerulsaleh: @sutansjahrir @wikana @darwis - Check your DM. Got something to tell ya.

@darwis: @chaerulsaleh - Net is suck here. Will check the DM later.

@sutansjahrir: @chaerulsaleh - Have read your DM. Anybody following @soekarno here?

@wikana: @sutansjahrir - Got @hatta at my friends list. Will do?

@darwis: Okay. Back online with much better connection :D

@maeda: Waiting for news from Tokyo

@hatta: Whoa. The news is surprising.

@darwis: @sutansjahrir @chaerulsaleh @wikana - Whoa whoa guys. Should we talk to @maeda
first?

@darwis: The Net is pretty suck here. Maybe because of Hiroshima and Nagasaki. Meh.

@wikana: Welcoming @soekarno. Hello good sir :)

@maeda: @darwis - I heard my name being mentioned. What happened? *popped in*

@soekarno: "To be or not to be. That is the question."

@soekarno: @wikana - Hello to you too :)

@wikana: @soekarno - Could you check your DM sir? Some urgent stuffs here.

@soekarno: @wikana - Haz replied your DM. Thanks.

@darwis: @maeda - We might need some of your help.

@maeda: @darwis - Anytime dude.

@wikana: @soekarno - Pray for me, good sir. Was that your final answer?

@wikana: Some stuffs need to be done. Fast.

@soekarno: @wikana - Yes.

@hatta: The press is going crazy.

@maeda: Why I feel such a bad feeling today?

@hatta: @maeda - Hi there. You okay?

@chaerulsaleh: Swift as the wind.

@maeda: @hatta - Yes :) Thanks for the concern.

@maeda: Offline. Tons of things to do.

@sutansjahrir: @maeda - Bye *waves*

@sutansjahrir: "Do or do not, there is no try."

@hatta: I think bad feeling is contagious. Somehow I feel uneasy too :|

@hatta: Off now. Need to take rest.

@soekarno: Sleepy. Off now.

@sutansjahrir: @chaerulsaleh @wikana @darwis - Check your DM again guys.

@chaerulsaleh: @sutansjahrir - Have read it. OK.

@wikana: Final decision. Tonight.

@darwis: @sutansjahrir - Right-o.

@soekarno: Online. On my way to Rengasdengklok.

@hatta: Going to Rengasdengklok. Good grief, are these guys never sleep? *yawns*

@soekarno: Wee-hours trip with kids. Wow-zie.

@wikana: Rengasdengklok. Hot debate.

@sutansjahrir: Mr. Ahmad Subarjo is here!

@darwis: I think I just saw flying tables...

@wikana: @darwis - Nobody is throwing tables.

@darwis: @wikana - How did you know? :P

@wikana: @darwis - Because I sit right beside you. That's why. And I see the whole thing.

@chaerulsaleh: @wikana @darwis - Good grief you guys.

@sutansjahrir: @wikana @darwis @chaerulsaleh - We sit in the same table yet WE TWEET WITH
EACH OTHER?

@soekarno: @sutansjahrir @wikana @darwis @chaerulsaleh - Hi guys :D

@hatta: Sleepy...

@hatta: The meeting is adjourned. Now we are wondering where we could continue the meeting.

@wikana: Anybody got house that we could go barge in for a meeting? Anybody?

@maeda: Just woke up. The whole gank was in front of me.

@darwis: @maeda - Terribly sorry sir. We need your house for a meeting.

@maeda: Apparently this is the meaning of 'bad feeling' that I got this morning :|

@sutansjahrir: Apparently @maeda haz nice house.

@hatta: Another person coming in. Mr. Nishimura.

@soekarno: Good grief. Another heated up debate.

@maeda: I hate for being in the middle :|

@hatta: ... And I thought being independent is a right for humankind...

@maeda: *yawns*

@soekarno: Would somebody please hand me some bricks to throw?

@hatta: Typing the stuffs down. With @soekarno, @sayutimelik and some other guys.

@soekarno: The text is being typed by @sayutimelik and I need some good coffee now. Thanks.

@hatta: I'm signing history right now.

@soekarno: Completely amazed. Wow. Just wow.

@maeda: Oh. it finished already. Goodie. Breakfast, anyone?

@soekarno: @maeda - Hey, thank you very much :)

@hatta: So. Ikada? Naaah, didn't think so :|

@soekarno: ... And now my house is going to be a part of history.

@soekarno: Need to ask my wife to find the flag that she made several days ago. @fatmawati, have you woke up yet?

@hatta: OTW to @soekarno's house.

@soekarno: A little bit lunatic at my house :|

@soekarno: Going giddy about reading a thing that would change this nation's history forever.

@hatta: @soekarno - Hey, you can do it.

@soekarno: Feeling instant pride deep inside. I will never get tired of it. "Proklamasi..."

@hatta: You know that feeling of pride and awesomeness? Yeah, I'm on it now.

@wikana: @soekarno - WHOAH! CONGRATULATIONS!

@darwis: @soekarno @hatta - GOOD WORK! CONGRATS!

@chaerulsaleh: FREEDOM! FREEDOM FOR ALL!

@sutansjahrir: Just screamed out loud "FREEDOM!" outside. As Archimedes said it, "EUREKA!"

@soekarno: Still humming 'Indonesia Raya'
Thanks to Wikipedia for the information :)
Read More

Friday, July 13, 2012

Judulnya : Nano-nano!

For some reasons, i dunno exactly what is between us. 

Semua yang diarahkan kepada gue, cuma bisa gue senyumin. Gue, kalau ditanya kenapa juga jawabannya gak tau. Gak pernah juga gue tanya langsung apa ini namanya, karena di gue ini prinsipnya adalah main-main. Yang namanya main, menang bagus, kalah juga gapapa, yang penting senang-senang. Terserah mau kasih judul apa, main api kek, main air kek, main tanah kek. Duh, untungnya gue masih tau sampe batas mana gue harus berhenti. Nih, ini aja udah mulai jauh-tapi-dekat-gapake-bayar-2000, tapi curi-curi kesempatan mah tetep. :D

Bosan sih emang. Gak bisa bergerak lebih dari itu. Yang lain? Masih ada, tapi enggak untuk yang satu itu, orang-yang-duduk-di-depan-gue-yang-lebih-baik-gausah-disebut-namanya. Untuk ukuran becanda, itu udah masuk taraf cukup (lebih tepatnya sangat) mengganggu.

Shit! I really deeply loathe you, man! Sorry to say, tapi emang ASLI lo ganggu abis. More than annoying, i don't know how to name it. Bisa gak sih, lo pindah aja gitu sana ke dalam, ke ruangan dimana seharusnya lo ada. Yang penting jangan disini, jangan di depan gue. DAFUQ~

 Jadi, siapapun deh mau ngecengin gue sama siapa, silahkan. Asal enggak sama yang satu itu. Help me to lessen this abhorrence.
Read More
Written by tvelofas. Powered by Blogger.

© Je Suis Moi ♥♥, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena