For what i feel, what i see, what i hear, what i dream of, what i used to be, what i would be. Here i am. Just take a deep breath, then read!

Thursday, January 31, 2013

Aji Santoso





Selamat ulang tahun, dear lovely mate!
Read More

Friday, January 18, 2013

Aku (kangen) Kamu.

Nungnga tung sega rohakku ito
Marsahit lungun do au tu ho
Sasadari lao rohakki sai tu ho

Gila nih.. Gila! Crazy! Baliw! Pom mai kho jai!
Apapun lah namanya. Mau pake Inggris, Indonesia, Tagalog, Thailand, pokoknya sama aja. Gue gila! Gue (ter)gila-gila sama lo. And, do you in entire your life realize this though just a second?
Gue, Mila. Kerja di sebuah media company di Indonesia. Karena ketidakstabilan jiwa, belakangan ini, gue tergila-gila sama seorang pria. Satu atap juga kerjanya, beda lantai. Sebutlah dia Aman. Kenapa Aman? Karena kalo Amin, takutnya kejadian beneran, kesenengan entar guenya. Hhahhaha.
 
Let me counting the days.. Hm, almost 100 days, i have been fallen for him. Sakit nih! Gak ketemu sehari aja kangen, rindu, gelisah pengen denger suaranya. Kalo kata lagunya Duo Maia : "mau makan, ku ingat kamu. Mau tidur, kuingat kamu. Buka baju, kuingat kamu *eh* .."
Ya begitulah. Kalo orang sedang jatuh cinta, semenit sekali pasti kangen. Gampang kangen, emang. Tapi, dia gimana? Gue, sampai detik ini juga gak tahu gimana dia ke gue. :(


Aha hulaning dibaen ho ito
Umbahen tunduk rohakku tu ho
Sai songoni lao rohakki sai tu ho
 
Duh, Amaan. Kamu ngapain aku sih, sampe aku segininya ke kamu? Kamu melet aku ya? Dikit-dikit aku kangen kamu, aku gak bisa jauh dari kamu. Hati aku kenapa cuma buat kamu ya? Kenapa? Kenapa? Kamu bisa gak jawab pertanyaan aku?
 
 
 
Denggan ni lagumi
Denggan ni basami
Namambaen rohakku
Sai masihol tu ho
Nang torop nauli
Hutadinghon doi
Nadipangan rohakku
Holan holan ho
 
Cuma kamu, kamu, kamu. *ini ok kayak lagunya ST12 ya jadinya? -_____-
Cuma kamu yang ada di hati aku, kamu tahu? Pengen banget gue bilang ini ke dia. Tapi? Taaapii, i'm still confusing him. Is he love me too or? Duuh, put your doubtness away dong, Mil. Fyuh~
 
 
 
Tung so tartaon do sihol hu tu ho
Molo dao au sian ho
Tangis do au.. marsak do au
Ikkon huida do ho
Ipe dok ma hatam
Patuduhon roham
Molo ra molo olo ho
Sautan ku ma ho

Kamu mau gak kita jalan bareng-bareng? Apapun, kali ini aku mau perjuangin rasa yang aku punya. Kamu mau? Kasih aku jawaban, lewat tindakan.



Aku (kangen) kamu.


Holong do rohangku tu ho, hasian. Ai diboto ho do i?









Notes : Haha, i dont know whether it has already describes ur trully feeling or not. Ya, just take it for fun lah. And, if you want, just send the last sentence in this post to him, and let him reply. Good luck! :)
Read More

Kinda beautiful lie..

I put my clothes in the bag,

It's time for me to pack

 

No,

 

This time I won't beg,

For you to come back












Read More

Manggarai, 11 malam.

Yang biasanya saya senang hujan datang, kini saya meragu akan hal itu. Kondisi membuat saya takut akan hujan malam ini. Ya, malam ini, dimanasaya duduk sendirian di peron stasiun. Malam sudah larut, sejam lebih saya disini, menunggu yang tak kunjung datang. Manggarai malam ini entah kenapa terasa sangat mencekam. Awalnya berkabut, dingin yang luar biasa. Tidak ada penerangan, lumpuh total. Saya sedang menunggu kereta pulang menuju Bekasi. Saya lirik jam tangan, pukul 21.26. Gelisah, karena petugas baru saja mengumumkan bahwa kereta terakhir keberangkatan Bekasi, masih di Bekasi menuju Manggarai terlebih dahulu, dan berangkat menuju Bekasi pukul 22.45. Fyuh~ Masih sejam lagi. Ragu, karena tidak ada akses lain menuju rumah selain dengan kereta. Tidak mungkin saya naik angkot, karena tidak ada angkot yang beroperasi di tengah banjir yang belum surut. Baiklah, saya menunggu.
 
Suasana malam ini, dingin. Sudah saya bilang kah sebelumnya bahwa saya sendirian? Ponsel pun lowbatt. Belum mengabari orang rumah, juga membuat saya cemas. Tiba-tiba hujan deras mengguyur stasiun, disertai angin kencang. Ih, saya ingin segera sampai rumah. Tak sadar saya menangis sesunggukan tanpa suara. Ini sudah malam, kereta belum datang, gelap, mencekam. Di sekitar saya hanya ada seorang kakek, anak kecil yang sedang tidur yang saya itu pengamen. Beberapa meter di depan terlihat dua orang petugas peron sedang berbincang. Ada beberapa kereta mengisi jalur rel, yang terpaksa berhenti disitu karena tidak ada akses yang baik menuju Kota. Oke, saya mulai ketakutan. Kenapa sebegininya ini sih? Mau pulang, segera. Saya menilik sekitar mencoba beradaptasi dengan kondisi. Saya merasa berada di kota lain, kota mati. Suram mencekam. Dingin menggerogoti kulit, saya menggigil. Kenapa saya tidak membawa jaket sih?, rutuk saya dalam hati.
 
22.48 kereta saya datang. Hujan masih turun dengan derasnya. Saya naiki kereta itu, dan duduk di dalamnya. 7 menit kemudian kereta melaju meninggalkan Stasiun Manggarai. Saya mengamati sekitar, sepi. Tibalah saya di rumah pukul 23.35, barulah saya sadar, ini malam Jum'at, yang kata kebanyakan orang adalah horor. Ya, saya merasakannya. Apalagi itu Stasiun Manggarai.

Fyuh~ Syukurlah, yang penting saya aman sampai rumah.
Read More

Wednesday, January 09, 2013

mau kemana juga, nyarinya pantai!

Rasanya campur aduk, dan itu dialami di beberapa hari belakangan ini. Gabisa ya hari ini seneng aja, terus besok gusar aja, terus besoknya lagi sedih aja. Lah ini, pagi santai, selalu santai perasaannya, cenderung riang, dan tak ada beban. Nyampe kantor, baru duduk, ribuan pikiran udah mulai berebut masuk ke otak, puyeng sendiri jadinya. Beneran puyeng. Agak siangan dikit, deg-degan, agak gelisah, kayak orang ada di persimpangan jalan mau nyebrang, tapi kendaraan lagi rame banget. Nah, bingung kan gimana cara nyebrangnya? Gue gitu.
Sore, selalu bersemangat. Giat. Ngerjain ini-itu satu persatu, sambil berenang, minum teh manis anget, terus makan pisang goreng. Gak nyambung, haha. Ya intinya, sore itu, gue produktif banget otaknya, kalo raganya sih udah dari pagi produktif nya. Nah, tapi kaan yaaaa, mana cukup semua dikerjain di sore ini. Kenapa juga otak ini baru bisa optimal di sore hari? Kenapa dari pagi sampe siang gue cuma nunggu kegusaran gue selesai? Buang-buang waktu kan? Ngerepotin diri sendiri juga ujung-ujungnya. Apalagi kalo itu berjalan tiap hari di minggu-minggu ini. :'(

Apasih yang gue pikirin? Banyak. Saking banyaknya, gue jadi bingung mau mikirin yang mana dulu, mau ngerjain yang mana dulu. Yang terjadi malah, gue mikirin apa, gue ngerjain apa. Giliran kerjaan gue udah selesai, realisasi pikiran gue malah belum terwujud sama sekali. Giliran, pikiran gue udah selesai dan tinggal wujudin dalam aksi, raga gue yang udah gak sanggup, ngerengek-rengek minta di sleep. Well, ini ribet yah ceritanya hahaha.

Ya intinya, gue pengen liburan. Sori, bukan liburan, tapi istirahat sejenak. Bukan buat istirahatin raga gue, tapi otak gue. Dan, solusinya cuma satu.... pantai! Hhahhahaha...
Istirahatin badan mah gampang buat gue, tinggal tidur, beres. Istirahatin otak? Buat gue, the very best way untuk istirahatin otak adalah ke pantai. Udah, titik. Cuma itu, gak ada lagi. Bayangin, di pantai, otak gue gak perlu bekerja optimal. Cukup kayak orang bego, atau bertingkah seperti anak kecil aja, selesai. Gak perlu mikirin rekon pajak udah selesai apa belum, gak perlu mikirin mau makan apa, hari ini pake baju apa, naik angkot apa supaya bisa ngehindarin macet, dsb. Gak perlu ribut-ribut, gak enak, sakit hati, dan atau semacamnya karena ulah temen kantor, temen kuliah, adek, abang, pacar (emang punya?), atau bahkan diri gue sendiri. Di pantai itu, kerjaannya cuma satu : leyeh-leyeh!

Gak perlu mikir harus pake baju apa, karena telanjang pun jadi.
Gak perlu bingung mau minum apa, karena air putih aja udah cukup.
Gak perlu apa-apa deh pokoknya.

Menurut gue, cara yang paling enak buat nikmatin pantai itu cuma satu : jangan pergi sendiri. Kenapa? Karena segala pandangan yang lo liat terhampar di depan lo itu terlalu indah buat lo nikmatin sendiri. Dalam hal ini, gak mesti lo pergi dengan teman-teman lo atau siapapun, karena sendiri pun jadi. Toh, disana lo akan jadi stranger, meet new people, interact with them, find new friends, share with them about how cool the weather is, how clean the water is, how big the wave is, or anything that simply make you feel lucky!

Gue pernah nonton Flirting With 40, disitu Kyle, seorang instruktur surfing di Hawaii, menolak diajak pacarnya untuk pindah ke New York, karena menurut dia, living with the beach is so relaxing, and this is the best way to enjoy life. I don't want to move to city, and spending my entire life for busy rhings, crowded, traffic, and glamorous. It's so sad to know that much people enjoy living like that.

Nah, sampe disini, gue mikir gue pengen jadi pacarnya Kyle, just because we have same opinion about how to enjoy life. Tapi ya tappiiiiiii, ini kan udah kodrat gue, dilahirkan di Kota Metropolitan kayak Jakarta. Kalopun boleh milih, setelah fase hidup under-25 ini, gue pengen pindahin sekeluarga gue, untuk tinggal di Lombok, atau Phuket, atau Raja Ampat, atau Hawaii, atau mungkin Maldives. Hahhahaa. Ya, just because there are so many beaches there.

Kalo dipikir-pikir, postingan ini kayak postingan latahan dari postingannya Della. Ya emang, seharian ini gue mikir gue pengen banget ke Hawaii, dan ketemu di Kyle itu. Tapi, berhubung itu sangat gak mungkin, jadilah tadi gue cukup mengkondisikan jiwa gue disana. Idiiiiiih, deburan ombaknya gak nyantai.

Terakhir ke pantai itu, kemarin sebelum tahun baru, persis di tanggal 31 Desember 2012. ya, disitu gue emang mengganggap this-is-my-new-year sih. Waktu itu, sekalian acara kejut-kejutan untuk ulang tahun Galih. Random, pas tengah malam mau ke tempat Galih, kita memutuskan untuk cus ke Anyer, kan deket tuh. Sampailah kita disana jam 3 pagi. 

Wiiiih, gelapnya. Di depan langsung laut, bibir pantainya gak ada. Dan kita harus nunggu sampai subuh, untuk aman cebar-cebur. Jadilaaah, gue dan Aji kegirangan dan gak sabaran untuk basah-basahan di pagi itu. Setelah nyeburin Galih, gue sama Aji kompak untuk nyebur juga, dengan menanggalkan jins kita. Emang bawa baju? Enggak. Hehehe, ya gapapa basah-basahan. Kapaan lagi? Nemu pantai di Jakarta susah, yang deket cuma Ancol, dan kondisinya.... ya taulah yaa.

Then, it was fun!


So, where next?







missing the waves,
tvs.
Read More

Monday, January 07, 2013

For A Guy 7th Fl.

Bahkan, untuk googling pun, saya tak tahu apa keyword yang pas. Sudah hampir 5 bulan, tapi hanya dua informasi yang saya tahu. Mengenai nama, dan dimana dia bekerja. Pun, saya tidak yakin dengan informasi yang saya tahu tentang namanya. Ya, anggaplah itu, tebak-tebak buah manggis. Lalu, cara apa (lagi) yang mungkin saya lakukan untuk tahu kalau dia benar-benar punya identitas? Sambangi ruangannya? Namanya pun saya ragu. Tanya langsung? Sama saja itu menyeret saya ke jurang, mau taruh dimana harga diri saya. Suruh seseorang untuk tanya langsung ke dia? Oh, betapa pengecutnya saya kalau sampai benar-benar melakukan hal itu.


Lalu?

Apa iya hanya terus menjadi resolusi belaka?







.catatan seorang teman hidup.
Read More
Written by tvelofas. Powered by Blogger.

© Je Suis Moi ♥♥, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena