For what i feel, what i see, what i hear, what i dream of, what i used to be, what i would be. Here i am. Just take a deep breath, then read!

Friday, July 23, 2010

Dear Ine!

Untuk seseorang di luar sana,

Entah siapa anda, saya tak kenal. Peduli pun sebenarnya tidak. Kamu hadir tiba-tiba dalam hidup saya, dan mengganggu privasi saya. Saya sungguh tidak peduli siapa kamu. Tak pernah terlintas di pikiran saya untuk mengenalmu. Tidak sedikitpun. Saya hanya tahu kamu, tahu sosokmu dari sebuah gambar yang saya lihat dalam situs pertemanan.

Entah. Kamu hadir dalam hidup saya, dan sayangnya merusak semua. Merusak semua kenangan yang hamper saya tutup rapat. Kenangan yang merupakan sebuah kesalahan. Kesalahan yang mungkin fatal untuk diuulangi di kemudian hari. Kesalahan yang menorehkan luka yang cukup keras di hati ini. Dan kamu.
Akhh, kamu tiba-tiba dating, merobek semuanya. Menjadikan hal yang begitu sepele menjadi sebuah masalah besar, seolah-olah hidupmu terganggu karenanya.
Hei kamu yang ada disana, tidakkah kau tahu, semua perkataanmu, semua bahasanmu, menjadikan kamu begitu tidak pentingnya di mata saya. Kamu baru saja menghadirkan persepsi buruk di pikiran saya.

Kamu selaras dengan pria itu. Menyebalkan. Selalu mengganggu hidup saya. Saya jadi ingat pertengkaran kala itu, antara saya dengan pria yang kamu agung-agungkan itu.
Sebuah cerita yang sangat tidak ingin saya torehkan di lembaran kertas manapun. Kisah yang tidak ingin saya kenangkan walaupun hanya di sudut terkecil hati saya.
Bukan karena apa. Tapi, sifatmu, sifatnya begitu melukai.
Dan saat kamu hadir dengan satu pertanyaan, yang menurut saya sangatlah tidak penting. Seolah ingin menghadirkan masalah baru antara saya, kamu, dan pria itu.
Hei, bukankah kalian ingin menikah? Lalu, kenapa kalian kembali dalam hidup saya yang sudah cukup tenang ini, hanya untuk mempertanyakan, atau mungkin lebih tepatnya meminta saya untuk menyerah dan meninggalkan semua hal yang ada di masa lalu saya.

Hei nona manis, bukankah anda mengaku sudah sarjana? Itu artinya, seharusnya anda sudah tentu tahu bagaimana cara bertutur kata yang baik, bukan?
Saya tidak menyangka, anda begitu serupa sekali dengan pria itu. Tapi, sayangnya anda meniru sosok yang salah. Atau memang itu adalah sifat asli anda?
Kalau memang benar, sungguh sangat disayangkan.
Meminta saya untuk menghapus segala hal tentang masa lalu saya? Apa hak anda menyuruh saya seperti itu?

Sadarkah kamu di dunia ini semua orang memiliki privasi. Dan anda? Sepertinya dosen anda telah gagal mendidik anda. Atau, mungkin anda adalah seorang sarjana palsu, sampai-sampai tidak mengenal apa itu privasi.

Sadarkah anda? Siapa dan apa hak anda untuk mengatur hidup saya?!
Kita tidak saling kenal, cantik. Saya tidak tahu siapa anda, ketika anda berucap kasar kepada saya. Saya tidak tahu siapa anda, ketika anda meminta saya untuk menuruti semua keinginan anda.

Apa perlu saya ajarkan arti sebuah kesopanan?

Bagaimana bisa seorang wanita yang hendak menikah malah justru menghadirkan orang lain dalam hubungan mereka?

Saya garis bawahi. Saya tidak ada hubungan dengan kalian. Saya tidak mengenal anda. Mungkin saya pernah mengenal pria yang begitu anda kagumi itu, tapi hellooooo, itu masa lalu dan saya sudah sejak lama menutup hal itu rapat-rapat.
Dan, anehnya anda menghadirkan masa lalu di tengah-tengah perjalanan anda menuju hubungan yang lebih serius dengan pria itu dan menjadikannya suatu masalah.

Erghh, saya rasa logika anda tidak berpikir realistis.
Seharusnya anda tahu bahwa tidak ada satupun hal yang menghubungkan kita sehingga anda dapat meminta saya untuk melakukan suatu apapun.
Anda belum cukup mampu memilah mana yang seharusnya menjadi prioritas anda. Bukankah lebih baik memikirkan persiapan pernikahan anda itu dibanding harus mengatur-atur hidup saya?

Dan, tahukah anda bahwa apa yang anda lakukan itu baru saja menunjukkan kalau anda sebenarnya belum cukup dewasa dalam bertindak?

Think it twice, girl!

Hope you both be blessed!


There are moments in life when you miss someone so much that you just want to pick them form your dreams and hug them for real! But not, sadly!

0 komentar:

Post a Comment

Written by tvelofas. Powered by Blogger.

© Je Suis Moi ♥♥, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena