For what i feel, what i see, what i hear, what i dream of, what i used to be, what i would be. Here i am. Just take a deep breath, then read!

Tuesday, May 29, 2012

Tentang hidup dan keluarga

Ada hal-hal di dalam dunia yang memang mutlak terjadi:
1) Kehidupan
2) Kematian

Kita tidak bisa minta kehidupan, karena memang hidup ini dikasih dengan cuma-cuma sama Tuhan, begitu juga kematian. Ya, meskipun ada beberapa yang secara sengaja ada percobaan bunuh diri, kalo Tuhan gak ngijinin dia untuk pergi, dia akan tetap hidup. Sebaliknya, kalau Tuhan bilang sekarang, mau sesehat apapun orang itu, ya hilang aja gitu nyawanya.

Gue, secara jujur, takut dengan kematian. Bukan karena apa, tapi karena gue gak siap ditinggal dan meninggalkan. Makin banyak orang sekitaran gue be'pergi'an, bikin gue makin sadar kalau emang lambat laun gue pun harus mengalami hal itu. Pertanyaannya, kapan? Itulah, yang gabisa terjawab sama siapapun. See? Kedua hal diatas memang mutlak terjadi, tapi kalau ditanya kapan.. no one knows.

Gue pernah berpikir, bagaimana gue meninggal nanti? Apakah sebelumnya gue akan sakit keras? Atau gue mengalami kecelakaan fatal? Atau bagaimana? Above all, i worried about my family. Gimana mereka nanti? Gue pernah mimpi, ayah gue meninggal. He leave me alone. Gue masih inget isak tangis gue saat itu. Itu kayak nyata. Dari 5 anggota keluarga, cuma ayah doank yang sering gue mimpiin meninggal.

Nah, di mimpi aja, gue se-gak-mampu itu ditinggalin ayah, apalagi di dunia nyata. Gue adalah orang yang paling gak siap dengan perpisahan, cupu banget emang.

Hal simpelnya, Sabtu kemarin, orang tua gue mampir ke kosan. Jam 11 malam, mereka baru pulang dari kosan gue. Ada rasa 'nyes' ketika mereka masuk mobil, dan perlahan meninggalkan kosan gue. Dan, nangis aja gitu gue. Yaah, cupu banget, padahal cuma ditinggal gitu doank. Apalagi kalau mereka udah gak ada?

Belakangan ini, gue mulai mikir untuk sering sering ngeluangin waktu buat keluarga gue. Semua keluarga gue udah sering banget ngecengin gue karena sibuk sana sibuk sini. Sedih rasanya. Lebih sedih lagi, pas gue sadar, kenyataan bahwa gue jarang ada waktu untuk keluarga itu benar. Gue ketinggalan hal-hal mereka. Anak macam apa?

Tapi, sekarang gue berusaha untuk itu. Meskipun ada hal-hal yang kadang-kadang harus gue korbankan demi waktu bersama keluarga. Sempat beberapa kali gue berantem sama Rina karena kesibukan gue, karena gue gak pernah ada waktu untuk dia, karena gue terlalu sibuk bla bla bla. Gue gabisa ngebantah apa-apa. Sama halnya kayak Joshua, walaupun begitu ini anak satu lebih bijak dan lebih mengerti gue.

Berangkat dari situ, kayaknya selesai Juli ini, gue mau hijrah dari Depok. Gue mau balik ke muasal gue. Berat sih, ninggalinnya, karena nanti harus bolak-balik Jakarta-Depok. Tapi, kalau nggak gitu, nggak akan pernah selesai masalahnya. Gue sadar, ritme hidup gue cepat banget. Mobilitasnya tinggi, tapi, bukan berarti waktu untuk keluarga hilang kan?

Gue hidup cuma sekali. Kayak gue bilang di awal. Gak akan pernah tahu, kapan seseorang akan hidup, dan sampai berapa lama dia bertahan. Mumpung masih ada waktu.





Rasa-rasanya kalau begini, gue pengen mengurungkan niat untuk kuliah di luar. -__-

0 komentar:

Post a Comment

Written by tvelofas. Powered by Blogger.

© Je Suis Moi ♥♥, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena