For what i feel, what i see, what i hear, what i dream of, what i used to be, what i would be. Here i am. Just take a deep breath, then read!

Wednesday, June 20, 2012

Kita tuh, chemistry nya udah dapet...

17 Juni 2012


"Kita tuh chemistry-nya udah dapet"

Itu yang tertanam di benak saya, ketika empat orang bocah ini cuap-cuap di bandara nungguin pesawat. Gak ada ide yang harus kami lakukan saat itu, selin ngetawain penyanyi yang nada nyanyiannya kemana-mana. Yang terlintas di benak saya selanjutnya adalah, gimana caranya mengatasi sensai deg-degan nanti malam? Oke, tertawalah lepas hari ini!

Yang terjadi selanjutnya adalah, gelak tawa, wajah-wajah ketiga orang yang saya kenal baik ini menatap saya, tersenyum. Nah, dari tatapan saja, sudah terbangun chemistry! Saat mereka menjuluki saya 'yellowpages', saya tahu mereka sayang sama saya. :) *apacumageer?

Hingga kemudian, sampai di tempat yang dituju, menyiapkan segala sesuatunya. Hei, kami berempat seperti berada di perasingan! Melakukan segala sesuatu yang tidak biasa kami lakukan di weekend. Sejenak, kami membiarkan diri kami terhempas begitu saja di atas kasur. Lelah, namun ini baru setengahnya. Ada dia di sisi saya, ada kamu dan kamu juga. Hanya kami berempat. Penasaran kah kalian tentang apa yang kami lakukan? Hehehe..

Petang pun tiba, mari bergegas, menuju agenda selanjutnya. Dinner, lalu meeting, dan meeting, dan meeting. Seperti biasa, di belahan negara manapun, setiap petang, macet tak bisa dielak. Hingga sampailah kami di suatu tempat yang, boleh dibilang cukup indah pemandangan yang dapat dilihat dari sini, semacam skydining. Di meja yang sudah dipesan sebelumnya, kami mulai memesan makan malam kami. Oh, tidak. Tidak hanya kami berempat yang ada di meja itu, ada 3 orang laiinya, yang punya peran cukup penting dalam pertemuan kali ini. Sebut saja, KS, AM, dan NN.

Yang terjadi setelahnya, adalah ketujuh orang yang terlibat percakapan cukup serius. Saya, jangan ditanya. Mungkin saya bisa tenang setenang air kala itu, karena seperti saya pernah bilang, saya sudah sangat terbiasa dengan kabar-kabar mengejutkan. Yang lain? Yang saya lihat, ketika mata kami berpapasan, hanya ada tatapan nanar tak berdaya. Lalu saya harus apa? Hanya bisa tersenyum.

Hingga tengah malam pun tiba, kami baru beranjak dari situ. Kembali ke peristirahatan kami. Saya tahu pasti, meskipun di sepanjang perjalanan kami pulang, kami tetap penuh dengan tawa canda, ada semacam pecaham-pecahan gelas dalam otak kami. Ada semacam sesuatu yang terus-menerus menohok ulu hati kami untuk segera dimuntahkan. Hingga kemudian kami hening, satu persatu diantara kami berempat, mulai bisu. Inilah saat dimana, segala tawa tidak lagi bisa menjadi obat penawar. Saya menatap ketiga sahabat ini, ingin rasanya memeluk mereka erat satu-persatu. Meskipun mungkin pelukan itu tidak bisa meredakan mereka, tapi setidaknya itu cukup membantu saya untuk meluapkan isi hati ini. Diam yang terjadi setelahnya, adalah dimana kami mulai membentuk rangkaian-rangkaian baru untuk membentuk kembali pecahan-pecahan gelas tersebut di otak kami, untuk mungkin dibangun menjadi sebuah piring.  Mungkin mulai dari malam ini, kami berempat, harus mencari bagaimana caranya pecahan-pecahan tadi bisa terbentuk kembali.

Yang mengharukan selanjutnya adalah saat dimana saya dan ketiga lainnya, sejenak di depan kamar saya, begitu serius. Menyatukan tangan, untuk kemudian memanjatkan doa kepada Tuhan kami masing-masing. Apapun. Kami tahu, doa kami satu. Tidak ada yang mustahil bagi orang percaya..

Sampai kami berpisah, saya tahu, chemistry ini tak akan padam..

0 komentar:

Post a Comment

Written by tvelofas. Powered by Blogger.

© Je Suis Moi ♥♥, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena