For what i feel, what i see, what i hear, what i dream of, what i used to be, what i would be. Here i am. Just take a deep breath, then read!

Friday, January 18, 2013

Manggarai, 11 malam.

Yang biasanya saya senang hujan datang, kini saya meragu akan hal itu. Kondisi membuat saya takut akan hujan malam ini. Ya, malam ini, dimanasaya duduk sendirian di peron stasiun. Malam sudah larut, sejam lebih saya disini, menunggu yang tak kunjung datang. Manggarai malam ini entah kenapa terasa sangat mencekam. Awalnya berkabut, dingin yang luar biasa. Tidak ada penerangan, lumpuh total. Saya sedang menunggu kereta pulang menuju Bekasi. Saya lirik jam tangan, pukul 21.26. Gelisah, karena petugas baru saja mengumumkan bahwa kereta terakhir keberangkatan Bekasi, masih di Bekasi menuju Manggarai terlebih dahulu, dan berangkat menuju Bekasi pukul 22.45. Fyuh~ Masih sejam lagi. Ragu, karena tidak ada akses lain menuju rumah selain dengan kereta. Tidak mungkin saya naik angkot, karena tidak ada angkot yang beroperasi di tengah banjir yang belum surut. Baiklah, saya menunggu.
 
Suasana malam ini, dingin. Sudah saya bilang kah sebelumnya bahwa saya sendirian? Ponsel pun lowbatt. Belum mengabari orang rumah, juga membuat saya cemas. Tiba-tiba hujan deras mengguyur stasiun, disertai angin kencang. Ih, saya ingin segera sampai rumah. Tak sadar saya menangis sesunggukan tanpa suara. Ini sudah malam, kereta belum datang, gelap, mencekam. Di sekitar saya hanya ada seorang kakek, anak kecil yang sedang tidur yang saya itu pengamen. Beberapa meter di depan terlihat dua orang petugas peron sedang berbincang. Ada beberapa kereta mengisi jalur rel, yang terpaksa berhenti disitu karena tidak ada akses yang baik menuju Kota. Oke, saya mulai ketakutan. Kenapa sebegininya ini sih? Mau pulang, segera. Saya menilik sekitar mencoba beradaptasi dengan kondisi. Saya merasa berada di kota lain, kota mati. Suram mencekam. Dingin menggerogoti kulit, saya menggigil. Kenapa saya tidak membawa jaket sih?, rutuk saya dalam hati.
 
22.48 kereta saya datang. Hujan masih turun dengan derasnya. Saya naiki kereta itu, dan duduk di dalamnya. 7 menit kemudian kereta melaju meninggalkan Stasiun Manggarai. Saya mengamati sekitar, sepi. Tibalah saya di rumah pukul 23.35, barulah saya sadar, ini malam Jum'at, yang kata kebanyakan orang adalah horor. Ya, saya merasakannya. Apalagi itu Stasiun Manggarai.

Fyuh~ Syukurlah, yang penting saya aman sampai rumah.

0 komentar:

Post a Comment

Written by tvelofas. Powered by Blogger.

© Je Suis Moi ♥♥, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena