For what i feel, what i see, what i hear, what i dream of, what i used to be, what i would be. Here i am. Just take a deep breath, then read!

Sunday, January 29, 2012

Ini sesungguhnya rinduku

Bagaimana bila kukatakan kalau aku sesungguhnya tidak bahagia?

Aku dengan segenap asaku, ditengah-tengah lautan rasa yang kian membunuhku. Entah bagaimana caranya bisa kuungkapkan padamu. Kamu, dengan segala tuntutanmu padaku, hanya kerap mengecewakanmu. Maaf, seribu kali kuucapkan nyatanya mungkin tak mampu mengobati rasa kecewamu. Akupun lelah berusaha mencari cara bagaimana membuatmu bangga. Kadang cuma ini yang bisa aku lakukan. Sekian lama kita bersama, boleh kau hitung berapa waktu kita yang benar-benar berkualitas. Kesibukanmu, kesibukanku. Bukan inginku, tapi apalah dayaku yang selalu terjeremus di antara ratusan manusia yang harus kuurusi. Ini kebanggaanku, kutahu juga kebanggaanmu. Meski dengan berat hati kau terima kuduakan.

Lagi-lagi mungkin maaf bukanlah solusi terakhirku. Mungkin pernah di satu titik kau benar-benar membenciku, perihal konsistensiku. Memang, aku seperti itu, bodohlah aku. Ketika sore itu kamu datang menjemputku. Kamu datang membawa segenap rindumu yang sudah lama ingin kau tumpahkan padaku. Bisa kubayangkan bagaimana aku berlari-lari dipikiranmu, bayangan kita menikmati sore itu bersama. Kau tetap datang meskipun kau tau ada ketidakpastian yang kuhadirkan.
Dan, bhaaam! Berkali-kali kau menghubungiku, berkali-kali pula aku mengabaikan panggilanmu. Tapi kau tidak menyerah, kau tetap menungguku. Kau tahu sedang apa diriku saat itu? Bukan! Aku tidak sedang tidur atau apapun. Aku sedang bersama yang lain. Cacilah aku! Dengan semua pesan yang kau tinggalkan, yang tersisa hanyalah amarah dan kekecewaanmu.

(Lagi-lagi) maafkan aku!

Hingga akhirnya kusiapkan waktu malamku untuk bersamamu, pun kau menolaknya. Pantaslah! Kau sudah terlalu kecewa kurasa. Katakanlah begitu, aku tidak punya hati. Aaaa~ tidak! Aku khilaf saat itu. Maukah kau memaafkanku?

Yang harus kau tahu, aku pun masih menyimpan segenap rindu untukmu. Aku pun masih butuh waktu yang berkualitas denganmu. Aku rindu bercengkerama denganmu, walau hanya untuk membahas kesibukanku yang kutahu semua itu hanya membuat posisimu merasa jadi yang kesekian. Aku janji, setelah ini kita akan selalu bersama.


Setidaknya beri aku waktu untuk membayar semua hutangku padamu.










..yang juga merindumu..

0 komentar:

Post a Comment

Written by tvelofas. Powered by Blogger.

© Je Suis Moi ♥♥, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena