For what i feel, what i see, what i hear, what i dream of, what i used to be, what i would be. Here i am. Just take a deep breath, then read!

Thursday, February 09, 2012

Untukmu, yang tak terucap..

Halo teman,

Apa kabarmu hari ini? Baik-baik saja kah? Agak rancu sebenarnya aku menanyakan ini padamu, padahal baru saja beberapa jam yang lalu kita bertemu. :)
Lalu, apa yang kamu lakukan setelah perpisahan kita tadi pagi? Ah, teman! Kenapa aku cenderung tidak mengenalmu. Kenapa belakangan ini rasa tentangmu makin mencuat ke permukaan. Tentang rasa khawatirku. Kamu merasakannya, tidak?

Tentang pertanyaanku yang sempat kuceritakan padamu itu loh, ingat? Ku yakin kau masih ingat. Iya, tentang itu, yang masih terus membelengguku. Aku menghargai jawaban dan penjelasanmu waktu itu, aku juga mencoba untuk percaya kok. Tapi, kadang aku dihadapkan dengan pernyataan "tidak-ada-yang-tidak-mungkin".
Kamu tahu, nggak? Tentang hal itu, aku terus-terusan berusaha untuk selalu berpikir positif. Untuk setiap tingkah anehmu, aku mencoba untuk mengasumsikan bahwa itu adalah hal lain, bukan hal yang ku khawatirkan. Teman, kamu harus tahu ini, ternyata mencoba untuk berpikir positif itu juga menguras tenaga loh, sampai kadang aku berpikir 'Ah, syit! Capek gue lama-lama'.

Begitulah. Oh ya, aku mau cerita sedikit tentang keraguanku. Mungkin yang kamu tahu, rasa ini belum lama muncul. Tapi, jauh dari itu, aku sebenarnya sudah menyimpan pertanyaan ini sejak lama, sejak setahun yang lalu. Memang, baru-baru ini saja aku mempertanyakannya kepadamu. Hehehhe, maafkan aku ya yang terlalu curiga terhadapmu.

Kamu tidak mau menanyakan kenapa aku begitu seragu ini? Oke, baiklah! Tanya atau tidak, aku akan memberikan alasannya.

Pertama, aku tidak mau kamu sama seperti punyaku yang terdahulu, yang kamu sendiri sudah tahu siapa. Kedua, harusnya kamu sudah paham betul tentang aku, yang tidak suka kepura-puraan, yang jauh lebih menghargai kejujuran meskipun kadang tidak selalu menyenangkan. Seharusnya kamu sudah paham betul bagaimana aku. Ketiga, aku gak mau kamu seperti itu. Aku sungguh akan sangat menyesali diriku kalau kamu seperti itu. Keempat, kalaupun memang firasatku benar, tolong katakan kepadaku. ;)

Sehingga untuk keempat alasan itu, aku terus berusaha menjagamu. Apa kamu sadar akan hal itu? Bukan karena hal lain, yang kamu pikirkan. Oke, mari kita sejenak menghitung kebersamaan kita. Satu bulan? Dua bulan? Satu tahun? Dua tahun?Hei, sudah hampir empat tahun loh. Tapi, di tahun keempat ini, semua tentangmu menjadi abu-abu. Aku suka warna abu-abu, tapi tidak dengan ini. Lebih baik kita perjelas apa warna kita.
Yang aneh adalah, setiap aku bersamamu, raguku mereda. Aduh, teman. Apa sih ini sebenarnya? Kalau saja otakku dibedah, kamu harus lihat semua skema yang ada di dalamnya. Otak ini rapih menyimpan semua skema itu, tapi ragaku kesulitan untuk mengungkapkan dan menerapkannya.

Aku sendiri pun tidak tahu sesungguhnya apakah aku seorang ekstrovert atau introvert. Setahuku, aku tidak mudah menceritakan masalahku secara gamblang kepada semua orang. Tetapi aku, adalah seorang yang selalu mendengar semua keluh yang lain, termasuk kamu. Aku tahu, aku pasti menyebalkan ya? Memang! Aku, seorang yang keras kepala, yang hanya mampu memberikan solusi untuk semua masalahmu, tapi aku sendiri belum (aku menghindari kata tidak) mampu melakukan solusi itu untukku sendiri. Ya, seperti katamu.

Tapi, teman. Kamu sadar? Kamu juga begitu menyebalkan, sehingga tidak jarang aku marah padamu. Ayo dong, berterus-teranglah padaku. Nanti, aku juga akan berterus terang kepadamu. Bagaimana?

Oke, baiklah. Aku mengalah. Aku tidak bisa terus-terusan menuntutmu seperti ini, biar aku yang memulai. Aku akan hentikan ini. Akan akan mencoba untuk tidak mempedulikan segalanya. Aku abaikan dirimu, aku abaikan semua tentangmu. Aku akan mencoba mengacuhkanmu, sehingga dengan begitu aku tidak perlu se-khawatir itu tentangmu. Bagaimana?

Aku memang tidak yakin bisa melakukannya sih, tapi tak ada salahnya jika aku mencoba. Kamu mau membantuku?


Bawa aku dalam doamu ya.. :)










yang mencoba melepaskanmu,
aku.

0 komentar:

Post a Comment

Written by tvelofas. Powered by Blogger.

© Je Suis Moi ♥♥, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena