Reposted from : Marko S Hermawan | |
Biasanya pemanasan dimulai dari nada panjang skala do, berdurasi 4 sampai 8 ketuk setiap nadanya, dilanjutkan staccato skala do, dan lip slur. Mari kita telaah satu per satu pemanasan tersebut. Long tones Disebut juga nada panjang. Nada panjang bukan saja berarti pencapaian nada harus sesuai dengan ketukan yang dituju (4 atau 8 ketuk), namun juga pengaturan nafas yang sedemikian rupa sehingga kualitas dan intensitas suara merata sepanjang ketukan itu. Kebiasaan yang terjadi di beberapa brass section adalah, ketika nada pertama ‘do’ dibunyikan, maka tidak semua alat membunyikan secara serentak, terkadang ½ ketuk setelah dimulai, dan bahkan nadanya juga bukan nada ‘do’. Mengapa demikian? Ada 2 teknik yang perlu diperhatikan: A. JANGANLAH MULAI DENGAN MENIUP NADA ‘DO’. Kondisi paru-paru, tenggorokan, diafragma, dan bibir belum fleksibel untuk memulai meniup. Lakukan pemanasan nafas terlebih dahulu. John Ericson (2002) mempunyai tips yang cukup efektif dalam melatih pernafasan. Dia mengatakan kemampuan diafragma untuk menampung udara hanya 75% saja, dan untuk memaksimalkannya membutuhkan latihan otot diafragma dan otot-otot disekitar tulang iga untuk berkembang. Teknik latihan (gunakan metronome): - Tarik nafas 4 ketuk - Tahan nafas 4 ketuk - Buang nafas 4 ketuk - Istirahat 4 ketuk - Mulai lagi dengan tarik nafas, begitu seterusnya - Lanjut ke 6 dan 8 ketuk masing-masing Dr. Bradley Ulrich dalam buku “Building a Better Trumpet Section” (2001) dari Jupiter Music menambah latihan nafas menjadi: - Exercise No. 1 - 4 ambil nafas, 4 buang nafas (ulangi) - 2 ambil nafas, 2 buang nafas (ulangi) - 1 ambil nafas, 1 buang nafas (ulangi) - rest - Exercise No 2 - 4 ambil nafas, 4 buang nafas (crescendo saat buang nafas) - 4 ambil nafas, 8 buang nafas (crescendo saat buang nafas) - 4 ambil nafas, 12 buang nafas (crescendo saat buang nafas) - rest - 2 ambil nafas, 4 buang nafas (crescendo saat buang nafas) - 2 ambil nafas, 8 buang nafas (crescendo saat buang nafas) - 2 ambil nafas, 12 buang nafas (crescendo saat buang nafas) - rest - 1 ambil nafas, 4 buang nafas (crescendo saat buang nafas) - 1 ambil nafas, 8 buang nafas (crescendo saat buang nafas) - 1 ambil nafas, 12 buang nafas (crescendo saat buang nafas) Fokus perhatian:
B. JANGANLAH MULAI DENGAN MENIUP NADA ‘DO’ LAGI. Loh, jadi kapan kita bisa mulai meniup ‘do’? Ada suatu ketika dimana saat pemain meniup ‘do’, suara yang ditimbulkan adalah ‘twa-twa’ (Ericson, 2002) – atau nafas dulu yang keluar sebelum nada. Maka efek yang ditimbulkan adalah setiap ketukan 1, suara tidak timbul secara serentak. Dr Bradley Urich (2001) menyebutkan alasannya antara lain:
Beberapa hal yang harus diperhatikan selama latihan pemanasan bagi seorang pelatih adalah:
Yuk, bikin kurva, kita pemanasan! Reference: Ericson, John Q, Associate Professor of horn at Arizona State University, Notes on Breathing and Use of Air, issue of the Texas Bandmasters Association Journal, June, 2002 Ulrich, Bradley P, Professor of Music, has taught trumpet at Western Carolina University since 1989, Building a Better Trumpet Section, Jupiter Education Services, 2001 |
8 hours ago
0 komentar:
Post a Comment