For what i feel, what i see, what i hear, what i dream of, what i used to be, what i would be. Here i am. Just take a deep breath, then read!

Saturday, August 20, 2011

Is it only another fiction?

Baru hari ini, lebih tepatnya malam ini, gue menangkap sesuatu. Meskipun itu implisit, tapi bagi gue itu cukup membuat otak gue dengan cepatnya menganalisis. Oke, salahkan otak gue dan segala macam pikiran buruk di dalamnya. Tapi, maaf, gue juga nggak ngerti kenapa otak ini sebegitu rajinnya nganalisis hal-hal macam begini. Gue memang ragu, dan selama ini gue berusaha jalan diatas keraguan gue, dengan alasan berpikir positif. Memang, gak ada yang bisa ngelarang orang, gak ada yang berhak, karena hidupnya bukan milik gue. Dia pasti udah sangat tahu apa yang terbaik untuk dia. Gue, di setiap situasi pun berusaha untuk memandang segala sesuatunya dengan baik, setidaknya berusaha seperti itu, dan mencoba menutupi apa yang menjadi keraguan gue. Dan ujungnya, gue malah terlihat gak lebih dari seperti monster yang jahatnya melebihi nenek sihir. Benar-benar jahat.
Salah kalau ada yang bilang gue nggak tahu. Gue tahu, tapi selama gue nggak melihat mendengar dan merasakan langsung, bagi gue itu hanyalah semacam angin yang berhembus. Meskipun pernah gue kecewa, ketika gue dipaksa keadaaan untuk mengakui bahwa sesungguhnya angin itu adalah nyata. Rasanya? GAK ENAK! Sadar gak sadar gue udah ngelakuin itu.
Itu makanya, gue terlihat seperti seorang yang munafik. Dan, memang benar, ini palsu. Untuk ini, gue minta maaf kepada pihak-pihak tertentu (meskipun gak akan ada yang tahu siapa pihak-pihak itu, kecuali gue sendiri).
Malam ini, gue melihat segala sesuatunya agak berbeda. Gue menyerah untuk mengakui. Ya, mungkin ini saatnya gue berhenti memainkan peran gue, karena skenarionya sudah selesai. Atau mungkin sebetulnya belum selesai, tapi pun kalo gitu, gue memilih mengundurkan diri, dan silahkan casting pemain lain. Memang, terkadang gue merasa sudah terlalu lelah untuk menjadi seperti ini. Tapi, lagi-lagi tapi, ini bukan keinginan gue. Siapa sih yang mau jadi seorang yang palsu? Gak ada!
Kemudian otak gue beranalisis, yang menimbulkan pertanyaan, apakah gue benar-benar sepalsu itu? Atau mungkin gue hanyalah orang yang nggak tahu apa-apa? Atau mungkin bisa jadi gue adalah orang yang cuma akan selalu menjadi pendengar dan pemberi solusi, tanpa harus melakukan aksi, karena tahu semua itu adalah fiksi? Nah, gue lelah sekarang!



*lemah adalah ketika gue gak bisa berpikir apa-apa
 

0 komentar:

Post a Comment

Written by tvelofas. Powered by Blogger.

© Je Suis Moi ♥♥, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena