For what i feel, what i see, what i hear, what i dream of, what i used to be, what i would be. Here i am. Just take a deep breath, then read!

Showing posts with label CURHAT GALAU PASRAH. Show all posts
Showing posts with label CURHAT GALAU PASRAH. Show all posts

Monday, March 12, 2012

There are part of the list..


 Dear tanda tanya,


1.   Kenapa gue masih bisa bertahan di kubangan yang salah?
2.   Ini udah kali ketiga, kenapa gak pernah bergerak sih, Ve?
3.   Sebut saja begini, all of the puzzles has been completed. So, what will you do after then?
4.   Bisa gak bertahan untuk positif, paling enggak untuk waktu 4 bulan kedepan?
5.   Kapan bisa jujur? Gak capek bohong terus?
6.   Fokus untuk hal-hal yang penting aja, bisa?
7.   What worries you masters you. And, it happens to you, Ve. Ayo, positif!
8.   Masih perlu pembuktian? Enggak kan?! Udah jelas semua, toh?
9.   Jangan egois. Apa yang harus dilepas, lepaskanlah. Susah?
10. 'Theresia gak pernah kalah'. Inget ini?
11.  To be a winner, sometimes you have to get your lowest point. And, you're there right now, are you?
12.  Emang masih butuh dia? Oke. Ralat. Emang dia masih butuh?
13.  Bulan Juli, segeralah berakhir. Plis plis plis. Bisa gak sih?
14.  Excepting too much sometimes will get you down. Tau arti ini, kan?







Sincerely,
butuh jawaban..
Read More

Monday, December 26, 2011

Mari berlari

Hari ini, tanggal 26 Desember 2011, di kedai kopi ini. (Ah, opener yang galau)

Pagi ini aku membuka mata, dan rasa sepi itu langsung terasa, Aku harus bertahan. Melewatkan kebersamaan keluarga, aku sendiri. Mereka lagi apa ya disana? itu yang selalu di benakku, Dan, mungkin itu yang selalu di benak mereka ketika aku jauh dari mereka. Aku orang yang mudah merindu.. Setiap aku pergi ke tempat yang jauh, bahkan menyeberangi lautan, terbang ke negeri lain, atau bahkan pernah hidup di benua lain untuk waktu yang tidak singkat, itu rasanya seperti ada yang mengikat di hati ini. Terasa sesak. Ternyata teknologi tidak bisa sepenuhnya diandalkan. Hm, baiklah.

Pagi ini pula, aku kecewa. Ya, kekecewaanku belakangan ini bersumber pada masalah yang sama, yang lambat laun malas aku bicarakan. Kembali pada dua tahun yang lalu, rasanya sama. Ketika kau membiarkan aku menangis dikamarmu. Ketika kamu membelaku, dan berkata bahwa kamu tidak akan membiarkanku terus-terusan menahan rasa sakit itu, Ketika kamu secara tidak sengaja membuatku melupakan rasa sakitku. Hahaha, ironi. 

Pagi ini pula, sebuah morning call membuatku jauh lebih tenang. Suara dari seberang sana selalu membuatku tersenyum. Kamu baik, pikirku. Kamu menepati janjimu untuk menemuiku. Bahkan sempat kamu menghampiriku dan memberiku kejutan. Jauh-jauh kamu datang ke Depok, tanpa tahu jalan. Kamu tersasar, itu lucu, Bayangkan, tiga setengah jam waktu yang dibutuhkan hanya untuk perjalanan Taman Mini- Depok. "Ada orang Bali nekat ke Depok, sok ngasih surprise tapi kesasar", kataku malam itu. Kamu hanya tertawa. Katamu rindu padaku, aku juga, Tapi, aku tidak mau terlihat bodoh dihadapanmu. Terlebih, temanmu selalu memperingatkanku untuk tidak terlalu dekat denganmu. Kenapa sih? Kamu player, katanya. Ketika kuceritakan itu padamu, kamu hanya tersenyum dan diam.
Vel, Ari itu baik. Mungkin dia gamau kamu dekat sama aku karena ada hal lain. Tapi, kamu harus tahu, aku bukan player. Aku cuma mau cari yang terbaik. Bukan salahku kan kalau banyak yang suka sama aku?
Katamu begitu. Penjelasan yang diplomatis Ya, salahnya adalah kenapa terlalu banyak orang yang suka sama kamu. Kenapa kamu terlalu memesona mereka, padahal menurutku kamu biasa saja. Oke, aku bohong. Kamu memang punya kelebihan mudah membuat wanita terpikat, dan kamu sadar itu. Tapi aku nggak mudah tertipu. :p
Sehingga, ketika kita membuat janji untuk bersama, hanya satu hal yang aku pertanyakan. Mampukah aku bertahan? Mampukah kamu bertahan?
LDR, katamu. Bukan suatu hal yang mudah. Terlebih kamu belum pernah mengalaminya. Aku pernah mencobanya, namun gagal. Oh ya, pernah kusampaikan padamu kalau aku adalah pencemburu. Tapi, kamu, entah kenapa seperti berusaha menunjukkan padaku bahwa kamu tidak akan berulah aneh. Ah, mana kutahu. Bali itu bebas, bung. Ya kan? Bulan depan kamu akan kembali lagi buatku, katamu malam itu. Awas kalau bohong! Hahaha. Sesungguhnya aku hanya anggap itu lelucon sih. Kehadiranmu cuma akan kujadikan kejutan buatku nanti. Tapi, lepas dari itu, hidupku harus tetap berjalan toh?
Terima kasih, bli. Kebersamaan beberapa hari ini. Hadiahmu. Semuanya manis. Setidaknya sedikit mengobatiku lah. :)







Lepas dari itu. Gue tahu gue gak bisa berharap banyak untuk ketiga aspek diatas. Better ngerjain tugas dulu lah, udah mau UAS. Abis itu, ngeberesin MBiC. Juga kerjaan kantor yang kunjung kelar. DIpikir-pikir lagi, sesunguhnya dan seharusnya gue gak boleh punya waktu untuk galau-galau macam abege labil gitu lah. Many things to do, right? You have to be focused on them. :)


Read More

Sunday, December 25, 2011

Kamu, ku kecewa!

Pernah kutanyakan ini padanya. Meski awalnya dengan keraguan hati dan kegugupan penuh aku berbicara, pertanyaan itu terucap juga. Dua kali kutanyakan itu pada orang yang berbeda. Jawaban mereka sama, tidak ada apa-apa. Ku kecewa. Sedih, katakanlah begitu. Tidak salah kalau seringkali kusebut kalian sama serupa. Ketika aku kecewa pada yang pertama, kuharap kau, yang kedua, yang sebenarnya sejak lama, bisa memberikanku suasana yang berbeda. And, yes you made it, for almost half and a year. Hingga kecewa itu hilang. Kini kecewaku benar-benar hilang, tapi kau memberikanku kejutan besar. Bagaimana aku menanggapi ini? Kau lebih dari padanya mengecewakanku. Aku sedih, tentunya.
Kata-kata palsu yang kau ucapkan. Kata maaf yang keluar dari mulutmu, aku tahu tidak berarti apa-apa. Kau tidak benar-benar memikirkan apa yang kurasa. Kamu tahu? Kamu membuatku kembali pada kondisi dua tahun lalu. Dengan situasi yang berbeda, rasa sakit ini sama. Kalau dulu kamu penawarku, tapi sekarang kamu sumber rasa sakitku. Semua yang ada diotakku saat ini hanyalah, kesalahanku bersamamu. Itu pilihanmu, memang. Aku percaya selalu ada pelangi sehabis hujan. Walaupun samar, aku yakin guratan warna-warna indah itu muncul. Mungkin butuh waktu.

Kamu, apakah peduli tentangku saat ini? Aku, apakah yang harus aku lakukan? Aku takut ini. Aku sudah memprediksikan ini. Aku menyerah, aku jatuh. Jatuh ke hati yang salah, hanya membuatmu merasa kecewa. Kini, aku harus segera menata sebelum semua berantakan kemana-mana.





Sukses! Gue galau! -____-
Read More

Saturday, December 24, 2011

this is challenging

Gue tahu semuanya itu perlu dikomunikasikan. Dia pasti punya justifikasi atas tindakannya, segeralah klarifikasi. Meskpin buat gue intuisi sudah cukup berbicara semuanya, tapi itu gak adil.
Duh, kenapa sih lidah ini terasa kelu kalo udah ngomong gitu. Sikap dingin yang belum dingin-dingin banget dibanding freezer kulkas ini, mau gak mau harus gue cairiin.
Gue janji gue harus bersikap profesional. Gue coba untuk pisahin personal dan tanggung jawab. Meskipun dulu sempet dia bilang kalau semuanya berkesinambungan. Hm, okelah!


This is challenging, kalo kata Addie MS semalam. I'll take the risk. I'll take the pain.
Setelah proyek besar ini berakhir, berakhirlah kita. Gitu nggak?
Read More

Monday, December 19, 2011

A week before Xmas!

A week before Christmas. It shud be great. But, for me, it's not great at all. Untuk pertama kalinya dalam hidup nanti gue akan merayakan Natal tidak bersama keluarga gue, bahkan keluarga besar gue. Semua (baca: es e em u a) pada pulang ke kampung halaman. T.T
Gue sendirian disini, sampe tahun baru nanti. Aaaaa~ kemana gue berlayar? Malam yang paling miris adalah merayakan malam Natal sendirian. Galau segalau-galaunya ini mah. Enak sih, bisa tenang, tapi, saya butuh berbagi bersama keluarga. Terlebih di tahun ini, gue gak aktif di organisasi gerejawi. Beberapa kali gue skipped latihan Natal, latihan koor, hingga akhirnya gue memutuskan untuk gak ikutan koor. Lengkap kap kap! Hup! Begini deh a week before Christmas gue.

Oke. A week before Christmas, gue berharap di Natal nanti ada yang bisa nemenin gue seharian ngerayain Natal ini. Mungkin si ganteng karyawan bank itu mau, mungkin si manajer duit itu mau jugak. Soalnya kemarin pada minta diajakin ngerayain Natal bareng. Alhamdulillah yah. Hahaha. Gue ajakin ke rumah, foto-foto sama pohon Natal yang tingginya ngelebihin gue. Abis itu terserah deh, yang penting ramai suasana hati gembira. :D

Setelah ini, baru deh kita ngomongin a week before new year gue.


Yah, so far, menulis ini cukup menghibur gue. T.T
Read More

Saturday, August 20, 2011

Is it only another fiction?

Baru hari ini, lebih tepatnya malam ini, gue menangkap sesuatu. Meskipun itu implisit, tapi bagi gue itu cukup membuat otak gue dengan cepatnya menganalisis. Oke, salahkan otak gue dan segala macam pikiran buruk di dalamnya. Tapi, maaf, gue juga nggak ngerti kenapa otak ini sebegitu rajinnya nganalisis hal-hal macam begini. Gue memang ragu, dan selama ini gue berusaha jalan diatas keraguan gue, dengan alasan berpikir positif. Memang, gak ada yang bisa ngelarang orang, gak ada yang berhak, karena hidupnya bukan milik gue. Dia pasti udah sangat tahu apa yang terbaik untuk dia. Gue, di setiap situasi pun berusaha untuk memandang segala sesuatunya dengan baik, setidaknya berusaha seperti itu, dan mencoba menutupi apa yang menjadi keraguan gue. Dan ujungnya, gue malah terlihat gak lebih dari seperti monster yang jahatnya melebihi nenek sihir. Benar-benar jahat.
Salah kalau ada yang bilang gue nggak tahu. Gue tahu, tapi selama gue nggak melihat mendengar dan merasakan langsung, bagi gue itu hanyalah semacam angin yang berhembus. Meskipun pernah gue kecewa, ketika gue dipaksa keadaaan untuk mengakui bahwa sesungguhnya angin itu adalah nyata. Rasanya? GAK ENAK! Sadar gak sadar gue udah ngelakuin itu.
Itu makanya, gue terlihat seperti seorang yang munafik. Dan, memang benar, ini palsu. Untuk ini, gue minta maaf kepada pihak-pihak tertentu (meskipun gak akan ada yang tahu siapa pihak-pihak itu, kecuali gue sendiri).
Malam ini, gue melihat segala sesuatunya agak berbeda. Gue menyerah untuk mengakui. Ya, mungkin ini saatnya gue berhenti memainkan peran gue, karena skenarionya sudah selesai. Atau mungkin sebetulnya belum selesai, tapi pun kalo gitu, gue memilih mengundurkan diri, dan silahkan casting pemain lain. Memang, terkadang gue merasa sudah terlalu lelah untuk menjadi seperti ini. Tapi, lagi-lagi tapi, ini bukan keinginan gue. Siapa sih yang mau jadi seorang yang palsu? Gak ada!
Kemudian otak gue beranalisis, yang menimbulkan pertanyaan, apakah gue benar-benar sepalsu itu? Atau mungkin gue hanyalah orang yang nggak tahu apa-apa? Atau mungkin bisa jadi gue adalah orang yang cuma akan selalu menjadi pendengar dan pemberi solusi, tanpa harus melakukan aksi, karena tahu semua itu adalah fiksi? Nah, gue lelah sekarang!



*lemah adalah ketika gue gak bisa berpikir apa-apa
 

Read More

Wednesday, July 13, 2011

mau tau? monggo, dibaca!

hallo, blog!

udah lama ya kita gak ngobrol-ngobrol. hehehe. ada kabar baru apa? gak ada yang ngga spesial sih sebenernya, cuma entah kenapa belakangan ini gue males banget posting tulisan apapun, tapi buku curhat manual tetep jalan, ya sebut aja diari, halah.
oke. dimulai dari sini aja lah ya.

hari ini gue lagi ngga ada passion apa-apa untuk ngapa-ngapain. pagi tadi aja gue udah hampir telat, mepet sih lebih tepatnya, absen jam 08.29, semenit lagi telat, bisa merah absennya. nyampe ruangan, yang biasanya gue cuci muka, then make-up an, hari ini engga, even pake maskara pun, kucel deh. entahlah. hari ini pun gue ngga keluar untuk makan siang. hari ini juga gue ngga pergi kemana-mana, padahal seharusnya hari ini gue ke kantor pajak. oke, bahkan untuk bikin postingan ini pun hampir aja gue dilanda rasa malas. terus tadi gue sempet ketiduran kira-kira 15 menitan. hahahaha. pelor deh gue, nempel molor.
oiya, satu-satunya keribetan gue pagi ini adalah ngesemesin pelatih-pelatih itu untuk ngga lupa dateng latian MBIC. hal yang paling gue sebel adalah kenapa orang-orang itu kalo bales sms lama banget. emang sih, bisa jadi mereka sibuk. gue cuma pengen bilang kesel doank kok, pun sesungguhnya gue tau kekesalan gue itu ngga sepenuhnya bener. hari ini hampir aja ngga ada yang piket latian MBIC. gila, pengen terjun payung deh rasanya, uji adrenalin, biar gak gampang emosi.
ngga ada yang piket, terus anak-anak itu latian ngga ada yang koordinir? pengen deh, gue langsung cabut ke gym kalo bisa, sayangnya engga. gue coba lobi IU dari kemarin siang, gue udah bilang kalo besok tuh (maksudnya hari ini) ngga ada yang piket, lo aja yah yang piket, kalo bisa gue, gue deh. dia bilang gabisa, karena ada urusan kampus. err~~ siapa lagi donk nih yang bisa gue mintain tolong? sementara, sebelumnya gue udah lobi semua anak acara, tapi ngga ada yang bisa karena halangan satu dan lain hal. fiuuuhh~
akhirnya, pagi ini, gue fiksasi lagi ke pengurus, dan gue minta tolong banget ke YA untuk bisa datang piket. si YA ini emang harusnya piket hari ini, tapi karena ada hal lain, dia ijin. kalo dia ijin, siapa yang piket ini, jegeeerr~. hahaha. akhirnya, si YA bilang iya, dan akhirnya dia yang piket. dari pagi tadi gue sms IU, gak ada balasan. tumben, pikir gue. sesiangan gue coba telfon IU, gak diangkat. sore tadi jam 14.34 gue telfon dia, tuuuttt, tuuuuutt, tuuuuuttt, akhirnya dari sana ada kata 'halo'. ah, diangkat,hehe. gue tanya dia dimana, dan jawaban nya bikin jegeerr~. dia lagi jadi korlap untuk acara penampilan di tv. meeeen~ sempet amat lo jadi korlap? tapi, kata-kata ini akhirnya cuma nyampe di tenggorokan doank. hhee. 'o, gitu, jadi lo lagi di A*TV nih skarang? yaudah deh, cuma mau ngabarin aja, hari ini ngga ada yang piket. makasih ya..", cuma itu yang gue bilang. abis itu ttuut tut tutt. gue matiin telfonnya. yah, buat apa juga, toh dia ngomong gak bakal kedengeran juga ke gue, rame disananya. huh hah huh hah, tarik 4 buang 8 dulu lah kalo begini. hehehe.

ya, kaya yang gue bilang di twitter : "mau kesel, tapi gaboleh. oke, senyum dulu aja deh kalo gitu", dan di RT sama @budicupu. ha! toss dulu kita kalo gitu.
Read More

Friday, May 27, 2011

FIXED!

i am gonna try to fix my self. period.
Read More
Written by tvelofas. Powered by Blogger.

© Je Suis Moi ♥♥, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena