For what i feel, what i see, what i hear, what i dream of, what i used to be, what i would be. Here i am. Just take a deep breath, then read!

Wednesday, October 15, 2014

Let us stargazing, more and more.

Hai.

Apa kabar?
Baik-baik saja kah?
Kalau iya, berarti kita sama.
Iya, aku juga baik-baik saja. Aku bahkan merasa lebih baik setelah pertemuan kita yang terakhir itu. Lebih dari sebulan kemarin. Eh, sudah sebulan ya? Hehe, tak terasa ya.
Kalau saja kamu tidak menyuruhku menemuimu, mungkin kita gak akan bisa menikmati birunya langit itu berdua. Mungkin kita tidak punya waktu untuk menyelami dalamnya laut itu berdua. Kita belum tentu punya kesempatan lagi untuk mendengar deburan ombak di tengah malam yang menggigit, hanya dengan beralaskan kantong tidur, beratapkan jutaan bintang di atas sana, sambil ditemani lantunan musik yang terputar secara random di headset kita, yang bahkan aku saja tak ingat apa lagu terputar. Tetapi aku ingat saat kamu membangunkan aku, yang tidur disampingmu, untuk bersama-sama kamu menikmati pendaran cahaya langit itu, sambil mencoba menerka kira-kira rasi bintang apa saja yang ada di atas sana. Dan tiba-tiba bintang itu jatuh. Iya, jatuh. Banyak orang menyebutnya 'milky way'. Kata mereka, ucapkanlah harapanmu saat kau melihat bintang jatuh, karena harapanmu akan terlaksana. Aku pun lakukan itu. Diam-diam aku memejamkan mata dan berucap dalam hati meminta agar kita bisa menikmati ini sekali lagi. Lalu aku melirik ke arahmu dan tersenyum. Tanyamu saat itu, "kenapa senyum senyum?".  "Gapapa", jawabku.

Jangan tanya aku pukul berapa saat itu, karena aku bahkan tidak ingat untuk melirik arlojiku. Kukira itu sekitar pukul 3 dini hari. 

Lalu, setelah stargazing itu, kita tertidur kembali. Dan kamu, lagi lagi kamu, membangunkanku pukul lima pagi. Katamu, "Yuk, kita lihat sunrise!". Tadi aku sudah bilang kan kalau kami tidur persis di pinggir pantai dengan hanga bermodalkan kantung tidur dan selimut? Sementara yang lain menikmati lelapnya di tenda sana. "Udah lah, lihat disini aja, depan mata langsung langit gini.", ujarku.  Tapi kamu membantahku. Baiklah, aku mengalah.

Sepuluh menit kemudian kamu dan aku sudah berasa di ujung pantai sana dan duduk berdua menghadap ufuk timur. 
Sejenak aku tersadar sedang apa sih kita disini. Ada apa antara kamu dan aku selama ini. Dan kenapa aku tiba-tiba mempertanyakan hal ini. 
 


 

 

0 komentar:

Post a Comment

Written by tvelofas. Powered by Blogger.

© Je Suis Moi ♥♥, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena